Tim SAR BPBD-Polres Kukar Simulasikan Evakuasi Korban Tenggelam di Mahakam Tim SAR gabungan dari Polres Kukar dan BPBD Kukar saat mengevakuasi jasad korban tenggelam dalam simulasi penanggulangan bencana Photo: Agri
Simulasi upaya evakuasi jasad korban tenggelam oleh petugas SAR gabungan Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 06/12/2018 21:49 WITA
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap dampak bencana alam yang bisa datang sewaktu-waktu, pihak Polres Kutai Kartanegara (Kukar) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar menggelar latihan bersama berupa simulasi penanganan korban bencana.
Kegiatan simulasi ini merupakan rangkaian dari Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana yang digelar di depan dermaga Museum Mulawarman, Tenggarong, Kamis (06/12) pagi.
Dalam simulasi ini, diskenariokan telah terjadi musibah banjir besar di Kelurahan Panji, Tenggarong, yang membuat sejumlah warga harus mengungsi dengan menggunakan perahu kecil.
Namun nahas, sebuah perahu pengungsi terbalik. Dua orang pengungsi pun tercebur ke sungai Mahakam. Petugas Polres Kukar dan BPBD Kukar yang mendapat laporan peristiwa tersebut langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban.
Satu korban tenggelam berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Namun satu korban lagi masih hilang, dan baru ditemukan beberapa hari kemudian dalam keadaan tak bernyawa.
Evakuasi terhadap jasad pengungsi itu langsung dilakukan petugas SAR gabungan menuju posko yang telah disiapkan di dermaga Museum Mulawarman. Hanya saja, proses evakuasi jasad korban untuk dibawa ke rumah sakit mendapat halangan dari keluarga korban yang tak terima dilakukan proses identifikasi.
Namun melalui pendekatan yang persuasif oleh petugas, pihak keluarga akhirnya dapat mengerti dan menerima proses identifikasi yang dilakukan petugas Polres Kukar di rumah sakit.
Menurut Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar, kegiatan Apel Kesiapsiagaan dan simulasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan semua jajaran dalam mengantisipasi dampak bencana alam.
"Kegiatan ini untuk merapatkan barisan dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi, sehingga apabila terjadi bencana alam, semua sudah siap," ujarnya.
Apalagi saat ini di wilayah Kalimantan Timur, khususnya Kukar, telah memasuki musim penghujan. Banjir dan tanah longsor menjadi ancaman yang bisa datang sewaktu-waktu.
Kapolres Kukar pun meminta kepada seluruh warga yang tinggal di lereng bukit dan di tepi sungai untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam tersebut. (win)
|