Menang 1-0 Atas PS TIRA, RD Tak Puas Kepimpinan Wasit Kepemimpinan wasit Novari Ikhsan (kedua dari kanan) yang kerap merugikan tim Naga Mekes mendapat sorotan tim dan ofisial Mitra Kukar Photo: Agri
Kiper Mitra Kukar Gerri Mandagi sukses menggagalkan penalti Rekish Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 24/11/2018 16:21 WITA
Tim Mitra Kukar menjaga peluang untuk tetap bertahan di kompetisi Gojek Liga 1 2018 usai memenangkan laga krusial kontra PS TIRA di Stadion Aji Imbut, Jum'at (23/11) malam.
Dalam laga yang berlangsung panas dan sengit ini, Mitra Kukar sukses membekuk PS TIRA dengan skor tipis 1-0 lewat gol Dedi Hartono di menit 62'.
Duel kedua tim yang sama-sama berjuang untuk menjauhi zona degradasi ini sebenarnya berlangsung menarik. Sayangnya, laga seru tersebut dinodai kepemimpinan wasit Novari Ikhsan yang kerap merugikan Mitra Kukar.
Beberapa kali pemain Mitra Kukar terjatuh karena dilanggar pemain PS TIRA, namun wasit menganggap bukan pelanggaran. Sebaliknya, begitu pemain Mitra Kukar melanggar pemain lawan, wasit dengan mudah meniup peluit.
Hal inilah yang memicu protes keras dari pemain dan ofisial Mitra Kukar. Kubu Mitra Kukar sempat menyerukan pergantian wasit kepada pengawas pertandingan. Namun permintaan tersebut tak dipenuhi hingga babak pertama berakhir dengan skor imbang 0-0.
Memasuki babak kedua, pertandingan semakin memanas. Apalagi ketika wasit Novari Ikhsan tiba-tiba menunjuk titik putih setelah striker PS TIRA Aleksandar Rakic terjatuh setelah gagal melepaskan tendangan ke gawang Mitra Kukar pada menit 52'.
Protes dilancarkan pemain dan ofisial Mitra Kukar. Namun wasit tak bergeming dengan keputusannya. Eksekusi penalti tetap diberikan kepada PS TIRA yang menunjuk Dzmitry Rekish sebagai eksekutor.
Beruntung kiper andalan Mitra Kukar Gerri Mandagi berhasil menggagalkan eksekusi penalti Rekish. Skor tak berubah, tetap 0-0 untuk kedua tim. Keberhasilan Gerri menyelamatkan gawangnya dari kebobolan disambut gemuruh sorak sorai pendukung tuan rumah.
Ketegangan demi ketegangan masih berlanjut usai kegagalan penalti PS TIRA. Beberapa kali laga harus terhenti setelah terjadi benturan antar pemain yang lagi-lagi memberikan merugikan bagi Mitra Kukar.
Kendati demikian, pemain Mitra Kukar berupaya lepas dari ancaman peluit wasit dengan meminimalisir benturan fisik dengan pemain PS TIRA.
Lewat sebuah serangan balik di menit 62', Dedi Hartono yang menerima umpan matang Anindito Wahyu berhasil menembus sektor kiri pertahanan PS TIRA dan kemudian menceploskan si kulit bundar ke gawang Syahrul Fadillah. Skor 1-0 disambut gemuruh sorak sorai pendukung tuan rumah.
Keunggulan atas PS TIRA tetap bertahan hingga wasit meniup peluit panjang pada tambahan waktu 4 menit babak kedua.
Tambahan 3 poin membuat Mitra Kukar naik satu strip ke peringkat 14 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan mengemas 39 poin. Mitra Kukar kini menyisakan 2 laga, yakni menghadapi tuan rumah Sriwijaya FC pada Jum'at (30/11) pekan depan dan Persija Jakarta pada 8 Desember 2018.
Sementara itu, kendati menang atas tamunya, pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan (RD) tak dapat menyembunyikan kegeramannya atas kepemimpinan wasit Novari Ikhsan yang berat sebelah.
"Saya mengutuk keras keputusan wasit. Saya sudah lama tidak bicara soal wasit sejak satu tahun terakhir. Tapi kali ini saya melihat bagaimana mereka melakukan banyak sekali kesengajaan yang membahayakan pemain," ujarnya di hadapan awak media usai pertandingan.
Menurut RD, Mitra Kukar hanya butuh satu hal saja yakni sikap fair play di pertandingan. "Kami sering kalah, tapi tidak pernah saya ribut, komplain terhadap wasit. Kami kali ini menang, tapi saya komplain. Kenapa? Karena kepemimpinan wasit sudah keterlaluan," cetusnya.
Satu keputusan wasit yang disoroti RD adalah situasi berbahaya yang menimpa Saepuloh Maulana setelah bola yang ditendang keras pemain PS TIRA menghantam wajahnya hingga Saepuloh tergeletak di lapangan. "Seharusnya wasit langsung menghentikan pertandingan. Bukan didiamkan sampai menunggu pemain membuang bola," katanya.
Terkait kemenangan yang diraih Mitra Kukar, RD menyatakan sangat bersyukur atas kerja keras pemain di lapangan. "Kami menang, karena Allah yang menginginkan kemenangan, tapi tentu berkat usaha keras pemain. Kami diberikan rezeki yang datang karena perjuangan. Pemain sangat tinggi motivasi bermainnya," demikian kata RD. (win)
|