Operasi Antik Mahakam 2018 Ungkap 39 Kasus Narkoba, Polres Kukar Amankan 45 Tersangka Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar didampingi Kasat Resnarkoba Iptu Romi menunjukkan barang bukti sabu yang berhasil diamankan selama Operasi Antik Mahakam II Photo: Agri
Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar saat memberikan keterangan pers terkait hasil pelaksanaan Operasi Antik Mahakam II Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 20/09/2018 00:57 WITA
Perang terhadap narkoba terus dilakukan jajaran kepolisian di wilayah hukum Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya lewat Operasi Antik Mahakam II yang digelar sejak 31 Agustus hingga 14 September 2018.
Di wilayah hukum Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sendiri, jajaran Polres Kukar berhasil mengungkap 39 kasus yang melibatkan 45 tersangka.
Sementara barang bukti narkoba yang berhasil diamankan pihak Polres Kukar dalam Operasi Antik Mahakam II ini berupa sabu-sabu dengan berat total 512,28 gram.
"Dalam Operasi Antik Mahakam II ini, kita menargetkan untuk mengungkap minimal 16 kasus. Namun kita berhasil melampaui target yakni 39 kasus," ujar Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar didampingi Kasat Resnarkoba Iptu Romi dalam jumpa pers di Mapolres Kukar, Tenggarong, Rabu (19/09) siang.
Ditambahkan Anwar, capaian tersebut cukup fantastis dan membuktikan jika Kabupaten Kutai Kartanegara Kukar sudah sangat bahaya untuk peredaran narkoba.
"Ini jadi pelajaran bagi seluruh masyarakat untuk menjauhi narkoba. Karena ujung-ujungnya membuat sengsara bagi diri sendiri dan merusak generasi muda bangsa," ujarnya.
Dari 45 tersangka yang berhasil diamankan, pelaku berasal dari beragam profesi. Mulai dari swasta, tenaga honorer, PNS dan bahkan ibu rumah tangga.
Kapolres Kukar juga sangat menyayangkan dengan tindakan salah seorang pelaku yang tega menyuruh istrinya untuk membeli narkoba. "Ada seorang istri disuruh suaminya untuk membeli narkoba. Bayangkan, bagaimana rusaknya moral orang itu sampai-sampai dia tega menyuruh istrinya untuk beli narkoba dan tertangkap," imbuhnya.
Anwar menyatakan, pihaknya masih terus melakukan pengembangan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di wilayah Kukar. "Kami masih terus melakukan pengembangan. Untuk saat ini, peredaraan narkoba di Kukar masih dipasok dari Samarinda dan sekitarnya. Kalau dari luar pulau, kami masih belum temukan," pungkasnya. (win)
|