Kena Abrasi, Dua Rumah Warga Loa Kulu Amblas ke Sungai Mahakam Bagian dapur rumah warga dusun Margasari amblas ke sungai Mahakam akibat abrasi sungai pada Jum'at (14/09) malam Photo: Agri
Sejumlah warga mencari sejumlah barang milik keluarga Iriansyah yang tenggelam ke sungai Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 15/09/2018 17:54 WITA
Sebanyak dua buah rumah milik warga dusun Margasari, RT 4 desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, dilaporkan amblas ke sungai Mahakam, Jum'at (14/09) petang sekitar jam 18.30 WITA.
Ke dua rumah yang masing-masing milik Iriansyah dan Haradian tersebut sama-sama mengalami amblas pada bagian belakang, tepatnya bagian dapur. Sedangkan bagian depan rumah mereka yang berada di tepi jalan poros Tenggarong-Loa Janan itu masih utuh.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden amblasnya rumah akibat abrasi sungai Mahakam tersebut. Saat kejadian, baik Iriansyah dan Haradian masih berada di masjid untuk menunaikan salat Maghrib. Sedangkan istri mereka berada di rumah masing-masing.
"Rumah kami yang duluan amblas, setelah itu menyusul rumah pak Haradian. Saat kejadian, saya sedang berada di masjid saat itu. Hanya istri saya yang berada di rumah," ujar Iriansyah.
Menurut Iriansyah, mereka sudah bersiaga sebelumnya lantaran bagian belakang rumah mereka mulai miring akibat penurunan tanah sejak sepekan terakhir.
"Kami sudah mengumpulkan barang-barang di bagian belakang sejak bagian belakang rumah sudah menunjukkan tanda-tanda akan amblas ke sungai," terangnya.
Sementara dikatakan Haradian, mereka tak menyangka jika bagian rumah mereka akan ikut amblas bersama bagian rumah Iriansyah. "Karena yang miring duluan adalah rumah pak Iriansyah. Sedangkan rumah kami aman-aman saja, tidak ada tanda-tanda amblas," ungkapnya.
Lantaran merasa aman, lanjut Haradian, mereka tidak ada banyak persiapan untuk mengamankan barang-barang yang ada di bagian belakang rumah. "Banyak barang-barang yang ikut jatuh ke sungai. Selain itu keramba kami juga ikut rusak setelah tertimpa bagian dapur," katanya lagi.
Ditambahkan Haradian, saat kejadian dirinya masih berada di masjid yang letaknya tak jauh dari rumah mereka. "Hanya istri saya di rumah. Istri saya ditarik keluar bu Masidah (istri Iriansyah-red) setelah rumah mereka amblas duluan," terangnya.
Akibat amblasnya bagian belakang rumah tersebut, baik Iriansyah dan Haradian memilih untuk mengungsi ke rumah keluarga masing-masing. "Istri saya langsung trauma, takut bagian depan rumah ikut amblas ke sungai. Jadi kami mengungsi ke rumah keluarga," demikian kata Haradian. (win)
|