Sungai Kedang Rantau Dipenuhi Eceng Gondok, Perahu Kecil Kesulitan Melintas Camat Muara Kaman Surya Agus berdiri di depan anjungan tug boat saat menyusuri sungai Kedang Rantau, Selasa (1109) lalu Photo: Nashiruddin
Warga kesulitan melintasi sungai Kedang Rantau dengan menggunakan perahu kecil Photo: Nashiruddin
|
KutaiKartanegara.com - 13/09/2018 23:44 WITA
Warga Kecamatan Muara Kaman yang masih mengandalkan sungai Kedang Rantau sebagai jalur utama transportasi belakangan ini mengalami kendala untuk menempuh perjalanan.
Pasalnya, permukaan sungai tersebut kini dipenuhi oleh tanaman enceng gondok (Eichhornia crassipes), atau dalam bahasa Kutai dikenal dengan sebutan kumpai atau mampoi.
Akibatnya, perahu-perahu motor berukuran kecil yang digunakan warga mengalami kesulitan untuk mengarungi sungai Kedang Rantau di kawasan desa Liang Buaya hingga desa Tunjungan.
Camat Muara Kaman Surya Agus mengatakan, Pemerintah Kecamatan Muara Kaman telah berupaya maksimal untuk mengatasi permasalahan tanaman gulma yang menutupi permukaan sungai Kedang Rantau tersebut pada Selasa (11/09) lalu.
Banyaknya kumpai yang menutupi permukaan sungai Kedang Rantau membuat akses ke sejumlah desa di wilayah hulu sungai menjadi terganggu Photo: Nashiruddin
"Kami telah berupaya untuk menyingkirkan atau mendorong tanaman tersebut dengan mengerahkan 2 unit kapal Tug Boat (TB) dari perusahaan PT Bayan, yakni TB Alya dan TB Yanmar," ujar Agus.
Namun demikian, lanjut Agus, pihaknya terkendala dengan arah arus sungai saat hendak menyingkirkan eceng gondok tersebut. "Karena jika kumpai itu didorong ke arah hulu mengikuti arus sungai saat ini, maka kemungkinan tumbuhan tersebut akan kembali menutup desa tersebut. Kalau pun didorong ke arah hilir, maka tumbuhan tersebut harus didorong sampai ke muara sungai Mahakam yang jaraknya lumayan jauh," jelasnya.
Menurut Surya Agus, upaya yang mereka lakukaan hanya mampu membuka sedikit akses lalu lintas air. "Namun apa yang kami lakukan saat ini kurang efektif akibat terlalu banyaknya eceng gondok. Sebenarnya jika saja masyarakat setempat mau diajak gotong royong, maka pasti akan lebih baik hasilnya," katanya lagi.
Sementara dikatakan Kepala Desa Tunjungan, Syamsudin, pihaknya telah mengajak warga untuk gotong royong menyingkirkan tumbuhan eceng gondok pada libur Tahun Baru Hijriyah lalu.
"Kami sudah menghimbau warga untuk gotong royong. Namun tak banyak yang datang, hanya beberapa warga saja yang secara suka rela datang untuk membantu," pungkasnya. (win)
|