Erau 2018 Putra Mahkota Kesultanan Kutai Laksanakan Adat Beluluh Suasana upacara adat Beluluh yang dilaksanakan Kesultanan Kutai jelang digelarnya pesta adat Erau 2018 Photo: Agri
Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat saat menjalani ritual Beluluh Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 19/07/2018 22:41 WITA
Pesta adat Erau akan kembali digelar mulai Minggu (22/07) ini. Menandai akan dilaksanakannya Erau, pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura menggelar upacara adat Beluluh.
Ritual adat yang berjalan khidmat ini dilaksanakan di Kedaton Kutai Kartanegara, Rabu (18/07) pagi.
Jika tahun sebelumnya upacara adat Beluluh dilakukan terhadap Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II dan Putra Mahkota, untuk tahun ini adat Beluluh dilakukan terhadap Putra Mahkota Kesultanan Kutai H Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
"Kondisi Sultan HAM Salehoeddin II sedang kurang sehat. Jadi beliau menitahkan kepada Putra Mahkota sebagai pelaksana Erau untuk menjalani Beluluh," kata H Adji Pangeran Haryo Kesumo Poeger, Menteri Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Adat Kesultanan Kutai.
Dalam ritual adat ini, Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat duduk di atas balai bambu kuning yang terdiri dari 41 kaki.
Seorang pawang pria yang disebut Belian tampak membacakan doa-doa selama prosesi adat berlangsung. Sementara seorang pawang wanita yang disebut Dewa melakukan ritual tepong tawar kepada Putra Mahkota.
Usai melakukan adat Beluluh, Putra Mahkota kemudian melakukan ritual Ketikai Lepas yakni sebuah anyaman janur kuning yang ditarik bersama 3 orang secara bergantian.
Ketiga orang tersebut adalah Gubernur Kaltim Terpilih Isran Noor, Wakil Gubernur Kaltim Terpilih Hadi Mulyadi, dan Sekkab Kutai Kartanegara H Marli.
Usai pelaksanaan Beluluh terhadap Putra Mahkota yang akan melaksanakan Erau, pihak Kesultanan Kutai atas titah Sultan Kutai juga melaksanakan ritual yang sama terhadap Isran Noor, Hadi Mulyadi dan H Marli.
Bedanya, ketiga orang ini melaksanakan adat Beluluh di atas balai bambu hijau yang terdiri dari 16 kaki. "Ini kita laksanakan atas titah Sultan. Untuk Pak Isran Noor dan Pak Hadi Mulyadi, diharapkan mereka dalam memimpin Kaltim nanti dapat menjalankan tugas sesuai amanah rakyat dan berpegang kepada aturan yang berlaku," ujar APHK Poeger.
Sedangkan kepada H Marli sebagai penanggung jawab Erau, lanjutnya, diharapkan dapat melaksanakan Erau dengan sebaik-baiknya tanpa mendapat gangguan atau halangan.
Selain menggelar ritual Beluluh, pihak Kesultanan Kutai juga melaksanakan ritual wajib lainnya dalam rangka menyambut Erau, yakni upacara adat Menjamu Benua.
Ritual adat ini digelar pada Rabu (18/07) sore kemarin di tiga titik di kota Tenggarong, yakni di Kelurahan Mangkurawang sebagai Kepala Benua, Kelurahan Panji sebagai Tengah Benua, dan Kelurahan Timbau sebagai Buntut Benua. (win)
|