Kecelakaan Kerja di Loa Kulu, Operator Alat Berat Tewas Tenggelam Bersama Ekskavator Kecelakaan kerja di lokasi tambang milik PT MPP menewaskan satu operator alat berat atas nama Marten Photo: Istimewa
Para pekerja tambang PT MPP dan PT SMP mengevakuasi jasad Marten yang terjebak dalam ekskavator Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 18/11/2017 23:49 WITA
Kecelakaan kerja di lokasi tambang yang memakan korban jiwa kembali terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Jika sebelumnya satu operator alat berat tewas tertimbun longsor di Muara Jawa, kali ini satu operator di lokasi tambang di Loa Kulu dilaporkan tewas tenggelam bersama ekskavator yang dijalankannya.
Insiden maut tersebut terjadi pada Sabtu (18/11) siang di lokasi konsesi PT MPP yang menjadi lokasi kerja PT Samudra Maju Perkasa (SMP) di Desa Jembayan Dalam, Kecamatan Loa Kulu.
Menurut Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Paur Subag Humas Iptu Aha Badulu, satu korban tewas dalam kecelakaan kerja tersebut adalah Marten (37), warga desa Sungai Payang, Loa Kulu, yang merupakan karyawan PT SMP.
"Korban tewas setelah ekskavator Komatsu PC 200 nomor lambung 40 yang dikendalikannya tergelincir ke dalam kolam tambang. Korban tak sempat menyelamatkan diri dan terjebak dalam kabin saat ekskavator tersebut tenggelam," jelasnya.
Dari keterangan para saksi di lapangan, lanjut Aha, awalnya korban terlihat pada pukul 07.25 WITA tengah mengoperasikan ekskavator milik PT SMP. Kemudian sekitar jam 08.15 WITA, salah seorang pengawas bernama Saripuddin mendapat informasi ada operator pompa yang ingin meminjam ekskavator nomor lambung 40 yang dipakai Marten.
"Setelah beberapa saat, operator pompa tersebut menyatakan tidak jadi meminjam dikarenakan eksavator tersebut sudah tidak ada di lokasi. Saripuddin kemudian mengarahkan kepada karyawan yang lain untuk mencari eksavator tersebut. Hingga akhirnya diperoleh kabar jika ekskavator nomor 40 mengalami insiden dan berada di dalam kolam Pit 1," ujarnya.
Mendapatkan informasi tersebut, aktivitas di tambang pun dihentikan dan difokuskan pada upaya pencarian Marten dengan melibatkan karyawan dari PT SMP dan PT MPP. Menggunakan dua buah alat berat untuk menarik ekskavator yang tenggelam, Marten akhirnya berhasil dievakasi sekitar pukul 11.00 WITA. Petugas evakuasi sempat melakukan pertolongan pertama, namun nyawa Marten sudah tak tertolong. Jasadnya kemudian dilarikan ke RSUD AM Parikesit untuk divisum.
Ditambahkan Aha, penyebab tergelincirnya ekskavator tersebut ke dalam kolam tambang masih diselidiki petugas kepolisian. "Untuk Olah TKP selanjutnya akan dilanjutkan besok bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polres Kukar untuk menyelidiki penyebab-penyebab kecelakaan kerja ini," pungkasnya. (win)
|