Malam Kedua Pagelaran Seni HUT ke-3 Lanjong Pementasan Operet Parodi Sukses Hibur Publik Tenggarong Sutradara operet Haryanto Daud (tengah) bersama pendukung acara memberikan penghormatan kepada penonton di akhir pementasan Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 05/02/2006 20:59 WITA
Malam kedua pagelaran seni dalam rangka HUT Yayasan Lanjong yang ke-3, Sabtu (04/02) malam, berhasil menghibur dan memukau ratusan publik Tenggarong yang tumpah ruah memadati halaman Kedaton Koetai Kartanegara.
Pagelaran bertema "Mendengar Suara Tradisi" ini semalam selain menampilkan tarian tradisional yang dibawakan bocah-bocah usia Sekolah Dasar, juga menampilkan kesenian hadrah dari kelompok MKRD, serta atraksi Senam Taebo yang begitu enerjik dibawakan instruktur senam dari Jakarta, Monica, bersama anggota klub senam dari Lanjong Sports.
Sementara sebagai pamungkas adalah berupa pementasan Operet Parodi Plesetan bertajuk Magic Book n Friends vs Ramina. Operet garapan sutradara Hariyanto Daud ini mampu memberikan hiburan tersendiri bagi ratusan warga yang menyaksikannya.
Gelak tawa penonton bahkan selalu mewarnai jalannya pementasan setiap kali para pendukung operet ini melakukan adegan-adegan jenaka atau melontarkan celotehan-celotehan lucu.
Sajian Senam Taebo yang enerjik mampu menghangatkan malam kedua pagelaran seni dalam rangka HUT Lanjong ke-3 Photo: Agri | | |
Operet berdurasi 45 menit yang melibatkan 25 orang pelajar kota Tenggarong baik dari SMAN 1 dan SMAN 2 Tenggarong ini mengisahkan tentang sebuah buku ajaib yang diperoleh seorang pelajar cowok bernama Ramos dari kakeknya.
Menurut Ramos, buku ajaib itu bila dibuka mampu membawa mereka berpindah ke dimensi lain. Mendengar hal itu, para pelajar cewek mencoba untuk membuktikannya. Ramos berusaha melarang para pelajar cewek melakukannya, namun terlambat!
Begitu buku dibuka, mereka berduabelas yang terdiri dari 6 cowok dan 6 cewek seketika terombang-ambing menerobos relung waktu hingga jatuh ke masa silam, ke suatu negeri yang masih dipimpin seorang raja.
Adegan demi adegan lucu pun dimulai ketika para pelajar yang dituduh sebagai penyusup tersebut melakukan berbagai upaya untuk melepaskan diri dari hukuman mati yang mengancam mereka. Apalagi buku ajaib yang dapat membawa mereka kembali berada dalam genggaman Senopati kerajaan yang jahat.
Ramos bersiap membuka buku ajaib yang akan membawa mereka kembali ke tempat semula Photo: Agri | | |
Setelah dirayu, Raja akhirnya memberikan kebijakan tersendiri. Raja berjanji akan membebaskan ke 12 pelajar itu asalkan para pelajar pria mampu menghibur putri mereka sehingga melepaskan cadar yang menurut raja telah terpasang sejak sang putri masih orok.
Satu demi satu pelajar pria merayu dan menghibur putri Ramina, namun sang putri tidak juga mau melepaskan cadarnya. Hingga akhirnya hanya Ramos sebagai pelajar terakhir yang mampu menghibur putri Ramina.
Para pelajar itu bersuka-cita karena terbebas dari hukuman mati, buku ajaib pun dikembalikan. Sementara Ramos tak kalah gembiranya, karena dia juga berhak membuka cadar serta membawa sang putri.
Ramos menduga sang putri merupakan gadis cantik seperti permaisuri raja. Namun apa daya, begitu cadar dibuka ternyata sang putri adalah seorang waria! Tanpa pikir panjang, Ramos segera bergabung bersama rekan-rekannya dan membuka buku ajaib.
Seketika mereka terombang-ambing menembus waktu dan kembali tepat di masa mereka berada. Seluruh remaja tersebut gembira karena berhasil kembali dengan selamat. Namun sekonyong-konyong ada suara seseorang memanggil-manggil Ramos. Ternyata putri Ramina turut terbawa bersama mereka. Hanya jeritan panjang yang dapat dilakukan ke 12 pelajar tersebut sekaligus mengakhiri operet parodi ini. (win)
|