Songsong HUT Tenggarong ke-234 KAMMI dan Formasi Bersih-Bersih Sungai Mahakam Mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI dan Formasi Unikarta menggelar aksi kebersihan di sungai Mahakam, Tenggarong, Minggu (25/09) siang Photo: Dok. KAMMI Kukar
KutaiKartanegara.com - 25/09/2016 20:50 WITA
Sungai Mahakam yang membelah wilayah Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), telah sejak lama menjadi bagian penting kehidupan masyarakat. Sebagian besar wilayah pemukiman penduduk Kukar tumbuh dan berkembang di sepanjang tepian sungai.
Namun sayangnya, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai masih kurang. Terbukti masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai Mahakam, terutama sampah non organik seperti plastik hingga logam.
Prihatin atas kondisi tersebut, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kukar bersama Forum Mahasiswa Muslim Unikarta (Formasi) menggelar aksi bersih-bersih sungai di kota Tenggarong, Minggu (25/09) pagi.
Aksi kebersihan ini dilakukan di sungai Mahakam, termasuk sungai Tenggarong yang merupakan anak sungai Mahakam. Adapun sasaran sampah-sampah yang diprioritaskan untuk dipungut adalah sampah non organik yang sulit diurai.
"Kegiatan bakti sosial membersihkan sungai ini kami lakukan untuk mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai," ungkap Ketua KAMMI Kukar, Ardadiansyah.
Oleh karena itu, lanjut Ardadiansyah, kegiatan kampanye kebersihan lingkungan yang digelar dalam rangka menyemarakkan hari jadi kota Tenggarong ke-234 ini mengangkat tema "Sungai Bukan Tempat Sampah".
Menurutnya, bukan hanya dampak banjir saja yang dikhawatirkan dari sungai yang kotor. Namun dampak paling buruk adalah terjadinya pencemaran sungai yang tentu saja dapat mengancam ekosistem sungai. "Bahkan sungai akan menjadi sarang penyakit jika sudah tercemar," ujarnya.
Sementara dikatakan Ketua UKM Formasi Unikarta, Hardianto, sampah yang diprioritaskan untuk dipungut adalah plastik, kaleng dan sampah lain yang tidak bisa terurai. Sedangkan sampah organik seperti daun, enceng gondok dan sampah lain yang mudah terurai dibiarkan saja.
Setelah dipungut, lanjutnya, sampah-sampah tersebut dikumpulkan dan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong.
Salah seorang alumni KAMMI Kukar, Wawan Amuji, yang juga menjadi inisator kegiatan tersebut berharap agar kegiatan bersih-bersih lingkungan ini tidak hanya digelar untuk momen-momen tertentu. "Kegiatan seperti ini harus kita lakukan setiap hari demi menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan," demikian ujarnya. (win)
|