Pesta Miras Oplosan di Sebulu: Satu Remaja Tewas dan Satu Kritis
Ferdi Agustin masih mendapatkan perawatan di RSUD AM Parikesit usai menenggak miras oplosan Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 09/09/2016 14:40 WITA
Pesta minuman keras (miras) oplosan yang dilakukan 8 remaja warga Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Selasa (06/09) lalu berakhir tragis.
Pasalnya, satu orang remaja bernama Andra Andika (15) akhirnya meregang nyawa sehari setelah menenggak miras oplosan. Jenazah siswa pada salah satu SLTP ini telah dimakamkan pada Kamis (08/09) kemarin di kuburan muslimin desa Sebulu Ilir.
Sementara seorang remaja lainnya bernama Ferdi Agustin (17) hingga saat ini masih dalam kondisi kritis dan tengah menjalani perawatan intensif di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang.
Sedangkan 6 orang remaja lainnya berhasil lolos dari maut setelah sempat mendapatkan pertolongan di Puskesmas Sebulu. Ke enam remaja itu adalah Muhammad Aldi (14), Ari Pradana (17), Adi Karlanu (17), Beni Pradana Putra (17), Deni Yusuf (16) dan Rido Amrullah (16).
Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen melalui Kapolsek Sebulu AKP Zainal Arifin mengatakan, meninggalnya Andra Andika diduga akibat menenggak miras oplosan yang merupakan hasil racikan dari alkohol 70%, minuman suplemen energi dan air keran.
"Korban meninggal dunia sehari setelah minum miras oplosan, tepatnya pada Rabu malam sekira jam 23.30 WITA. Korban tak sempat mendapatkan perawatan karena tak mau dibawa ke dokter atau Puskesmas," katanya.
Setelah Andra meninggal dunia, lanjut Kapolsek Sebulu, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. "Pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan tidak berkeberatan atas kejadian yang menewaskan korban," terang Zainal.
Kapolsek Sebulu Zainal Arifin menerangkan, kejadian ini bermula ketika ke 8 remaja tersebut melakukan pesta miras oplosan di desa Segihan, Kecamatan Sebulu, pada Selasa (06/09) sore sekitar jam 16.00 WITA. Usai menenggak miras oplosan, mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing sekitar jam 20.00 WITA.
"Sesampainya di rumah, mereka mulai mengalami mual-mual, kepala pusing hingga muntah-muntah. Beberapa di antara mereka dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis berupa pemasangan alat infus," terangnya.
Sedangkan Andra, lanjut Zainal, tidak sempat mendapatkan perawatan ketika mengalami mual-mual dan muntah. "Berdasarkan keterangan ayahnya, korban langsung masuk kamar dan tidur begitu tiba di rumah sekitar jam 18.00 WITA. Korban juga tidak mau makan," katanya.
Keesokan harinya, atau Rabu (07/09) lalu, Andra masih tetap tidak mau makan dan sering muntah-muntah. "Orangtuanya kemudian memberi minum air kelapa muda, namun tak lama korban tetap muntah. Ketika ditanya orangtuanya, korban diam saja tak mau menjawab. Korban sekali-kali duduk di kursi, lalu kembali berbaring tidur. Namun sekitar jam 23.30 WITA, korban akhirnya meninggal dunia," demkian ujarnya. (win)
|