Rayakan Hari Kemerdekaan, Distorsi Garap Etam Fest 3 Kampong Kreatif Suasana Jalan Gunung Meratus, Tenggarong, yang menjadi tempat pelaksanaan Etam Fest 3 dengan tema Kampong Kreatif pada Sabtu (27/08) lalu Photo: Agri
Pentas Etam Fest 3 menyuguhkan sejumlah grup band lokal dari berbagai jenis genre Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/08/2016 21:59 WITA
Ikut memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Distorsi Rockaholicompany kembali menggelar Etam Fest 3 dengan tema Kampong Kreatif yang berlangsung di Jalan Gunung Meratus, Tenggarong, Sabtu (27/08) lalu.
Dibandingkan 2 gelaran sebelumnya yang hanya menyuguhkan musik dan tenda-tenda dagangan, pada Etam Fest kali ini juga disemarakkan dengan berbagai lomba khas Agustus-an.
Lomba-lomba tersebut di antaranya adalah lomba panjat pinang, lomba makan krupuk, lomba joget balon, hingga lomba menangkap belut. Kemeriahan Etam Fest 3 juga diawali dengan pelaksanaan senam zumba.
Sementara pentas Etam Fest 3 sendiri disemarakkan dengan penampilan sejumlah grup musik lokal, seperti Grand Pelangi, Happy Man, Esemenz, Hip Hop Kutai Foundation, Sapaqustik, Stereotape, Rise After Fall, OTRE, Kresek Hitam, Murphy Radio, OI KPJ, dan Through The Silence.
Kemudian ada Budass, Ruffus, Enji, Suar, Scream of Death, dan terakhir ada grup Biang Kerock yang tampil sebagai band pamungkas di pentas Etam Fest 3.
Serunya lomba panjat pinang di arena Etam Fest 3 yang mendapat sambutan antusias warga Photo: Agri
Sejumlah anak-anak tampak tegang menyaksikan peserta panjat pinang berjuang untuk mencapai puncak Photo: Agri | | |
Menurut Akbar Haka selaku pimpinan Distorsi Rockaholicompany, Kampong Kreatif diangkat menjadi tema Etam Fest kali ini lantaran lokasi yang dipilih berada di tengah-tengah kampung, tepatnya di Jalan Gunung Meratus, RT 27 Kelurahan Melayu, Tenggarong.
"Kebetulan di kampung ini banyak warga kreatif, jadi kami pilih tema Kampong Kreatif untuk Etam Fest kali ini. Alhamdulillah warga di sini sangat mendukung digelarnya Etam Fest di Jalan Gunung Meratus," ujar Akbar.
Ditambahkan Akbar, animo warga Tenggarong, khususnya anak muda, sangat tinggi untuk mendatangi venue Etam Fest 3. "Termasuk pelaku industri kreatif, khususnya kuliner, juga sangat antusias untuk menjajakan dagangannya di sini. Namun karena terbatasnya stan, banyak yang tak bisa kami akomodir," terangnya.
Menurut Akbar, pihaknya membatasi hingga 20 stan, termasuk food truck atau mobil penjaja makanan, untuk berpartisipasi di Etam Fest 3. "Ini tidak termasuk stan-stan dagangan yang ada di halaman rumah warga. Kami mempersilakan warga yang memiliki warung atau kios untuk tetap berjualan seperti biasa," katanya.
Terkait gelaran Etam Fest selanjutnya, menurut Akbar pihaknya masih akan terus mencari konsep atau tema baru, termasuk lokasi-lokasi lainnya di kota Tenggarong yang bisa dijadikan tempat pelaksanaan Etam Fest.
Kegiatan Etam Fest sendiri pertama kali digelar pada tahun 2014 silam dengan mengambil lokasi di Jalan Mayjen S Parman. Kemudian pada tahun 2015 lalu, kegiatan Etam Fest dipusatkan di halaman Creative Park. (win)
|