Upacara Adat Menjamu Benua Songsong Erau 2016 Pelaksanaan upacara adat Menjamu Benua di Buntut Benua atau sekitar jembatan Kartanegara, Tenggarong Photo: Agri
Seorang pawang Belian memimpin ritual Menjamu Benua Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 17/08/2016 11:36 WITA
Usai melaksanakan upacara adat Beluluh Sultan pada Selasa (16/08) pagi kemarin, pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura juga menggelar kegiatan sakral lainnya yang wajib dilaksanakan menjelang pesta adat Erau.
Kegiatan sakral itu bernama Menjamu Benua. Upacara adat Menjamu Benua digelar mulai pukul 14.00 WITA di 3 lokasi berbeda di tepian sungai Mahakam, Tenggarong, yakni di Tanah Habang Mangkurawang yang disebut Kepala Benua, kemudian depan Museum Mulawarman yang disebut Tengah Benua, dan terakhir di sebelah hilir Jembatan Kartanegara atau Buntut Benua.
Menurut Awang Demang Nata Krama dari Seksi Sakral Keraton Kutai, ritual Menjamu Benua ini dimaksudkan untuk memberitahukan kepada makhluk gaib di wilayah adat Kesultanan Kutai bahwa Sultan Kutai akan melaksanakan pesta adat Erau.
Pawang wanita yang disebut Dewa ikut hadir mengikuti upacara Menjamu Benua Photo: Agri
"Lewat ritual ini juga kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pelaksanaan Erau nanti dapat berjalan aman dan lancar, serta memberikan keselamatan dan kesehatan kepada Sultan, para kerabat, masyarakat serta wisatawan yang berkunjung menyaksikan Erau," ujarnya.
Upacara adat Menjamu Benua ini dipimpin seorang pawang yang disebut Belian, didampingi 6 Belian lainnya, lalu 7 pawang wanita yang disebut Dewa, serta 7 orang Pangkon Laki dan 7 orang Pangkon Bini.
Dalam upacara adat ini, disediakan beraneka macam makanan sebagai sesaji yang diletakkan di atas wadah segi empat yang terbuat dari bambu. Makanan yang disajikan diantaranya adalah ketan, telur rebus, ayam bakar, serta jajanan khas seperti getas, klepon, dan aneka kue lainnya. (win)
|