Rayakan HUT ke-15, Yayasan Gubang Perkenalkan Gubang Kids Community Lewat Pagelaran Seni Suasana pagelaran seni tari, musik dan fesyen dalam rangka HUT ke-15 Yayasan Gubang yang digelar di halaman Museum Mulawarman, Tenggarong, Sabtu (28/11) malam Photo: Agri
Aksi para penari SMK 1 Marangkayu yang tampil membawakan tari Jepen Rampak Pesisiran Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/11/2015 20:58 WITA
Tak terasa, kiprah Yayasan Gubang Kutai Kartanegara dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian, khususnya seni tari dan musik, di daerah ini telah berjalan selama 15 tahun.
Komitmen kuat untuk terus berkarya serta melakukan regenerasi penari pun terus digaungkan. Seperti yang dilakukan Yayasan Gubang dalam menandai hari jadinya yang ke-15, Sabtu (28/11) kemarin, di halaman Museum Mulawarman, Tenggarong.
Selain menyuguhkan pagelaran tari, musik dan fesyen bertajuk Exist in the Existence, Yayasan Gubang secara resmi meluncurkan Gubang Kids Community, sebuah divisi baru yang difokuskan untuk menyalurkan bakat anak-anak di bidang kesenian.
Pagelaran seni yang berlangsung meriah ini dihadiri ratusan warga Tenggarong, termasuk Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Wahyuni serta kalangan praktisi seni di Kukar.
Tak hanya menampilkan tari-tarian tradisi yang dibawakan para penari senior Gubang. Pagelaran ini juga menyuguhkan tarian yang dibawakan para penari dari sekolah-sekolah hingga kampus yang jadi binaan Gubang.
Mereka yang berpartisipasi menyemarakkan pagelaran Yayasan Gubang tersebut adalah dari SD Muhammadiyah Tenggarong yang menyuguhkan tari Jepen Bekana'an. Kemudian dari SMKN 1 Marang Kayu dengan tari Jepen Rempak Pesisiran, lalu SMAN 1 Tenggarong dengan tari Jepen Bemainan Bakul.
Kemudian ada pula suguhan tari Jepen Olah Bebaya yang dibawakan para mahasiswi Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur. Sedangkan penari Gubang Art Community tampil menyuguhkan tari Jepen Sekapur Sirih dan tari Jepen Bekebur.
Penampilan para penari cilik yang tergabung Gubang Kids Community ikut menyemarakkan pagelaran dalam rangka HUT Yayasan Gubang ke-15 Photo: Agri
Selain piawai menari, sejumlah anggota Gubang juga mahir berlenggang-lenggok memperagakan busana Photo: Agri | | |
Sementara para penari belia yang tergabung dalam Gubang Kids Community juga tak mau kalah dengan para senior mereka. Mereka tampil membawakan tarian suku Dayak Kenyah bertajuk Tebangan Marang.
Pagelaran seni Yayasan Gubang juga dimeriahkan dengan penampilan apik para musisi muda yang membawakan komposisi bertajuk Begenangan yang diaransemen oleh Jesdi Maulana A Noya, serta komposisi berjudul Himukalangka garapan Ilham Saputra.
Sebagai pamungkas, pagelaran ini ditutup dengan fashion show atau peragaan busana bertajuk The Colour yang dibawakan para penari Gubang serta dari sekolah-sekolah dan kampus yang jadi binaan Yayasan Gubang. Seluruh busana yang ditampilkan merupakan hasil rancangan Hariyansa Kundjung, pimpinan Yayasan Gubang.
Kepala Disbudpar Kukar Sri Wahyuni memberikan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Gubang atas komitmennya selama 15 tahun untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah, dan bahkan ikut membawa harum nama Kukar di pentas seni regional, nasional dan bahkan internasional.
"Kami dari Disbudpar Kukar turut terbantu dengan kehadiran Yayasan Gubang selama ini yang secara tulus dan komitmen ikut bantumenyebarluaskan tarian daerah yang dimiliki. Apalagi mereka juga melakukan regenerasi dengan membentuk Gubang Kids Community. Ini sungguh luar biasa," kata Sri.
Sementara dikatakan pimpinan Yayasan Gubang, Hariyansa Kundjung, pihaknya memiliki komitmen untuk terus memperkenalkan tarian daerah kepada generasi muda. Selain masuk ke sejumlah sekolah hingga kampus, pembentukan Gubang Kids Community yang telah berjalan 1 bulan merupakan salah satu upaya Gubang untuk melakukan regenerasi penari di Kukar.
"Regenerasi tradisi harus ada. Karena mereka adalah cikal bakal yang akan memajukan seni budaya di Kukar. Kemudian mereka adalah generasi-generasi yang mempunyai nilai kreatifitas tinggi yang harus kita beri ruang, waktu, dan peluang untuk berkreasi," demikian ujarnya. (win)
|