Antisipasi Peredaran Video Mesum, Ponsel Pelajar Dirazia Ponsel para pelajar SMAN 2 Tenggarong dirazia petugas kepolisian tadi pagi Photo: Dok. Polres Kukar
Isi tas para pelajar juga turut diperiksa Polwan Photo: Dok. Polres Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 12/11/2015 22:20 WITA
Untuk mengantisipasi peredaran video mesum di kalangan pelajar, petugas Polres Kutai Kartanegara bersama anggota Polsek Tenggarong secara mendadak melakukan razia ponsel atau telepon genggam di SMAN 2 Tenggarong, Kamis (12/11) pagi.
Razia yang digelar sekitar pukul 10.00 WITA ini tentu saja membuat kaget para siswa di sekolah yang terletak di Jalan Pesut itu. Apalagi satu demi satu kelas didatangi para petugas untuk memeriksa tas masing-masing pelajar, terutama ponsel.
Ponsel milik para pelajar itu ditaruh di atas meja kemudian diperiksa oleh para Polwan. Dengan teliti para polisi cantik ini membuka folder penyimpanan gambar maupun video untuk mengecek apakah para pelajar ini menyimpan video atau gambar-gambar yang tidak senonoh.
Dari razia di SMAN 2 Tenggarong ini, seorang siswa kedapatan menyimpan 7 film porno di dalam ponsel pintarnya. Ponsel tersebut langsung diamankan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kukar, AIPTU Irma Ikawati.
Ponsel tersebut kemudian dibawa ke Polsek Tenggarong di Jalan Muso Bin Salim. Sedangkan siswa si pemilik ponsel tersebut diminta untuk mengambilnya di Polsek Tenggarong setelah pulang sekolah dan disuruh membuat surat pernyataan.
"Ponselnya kita amankan di Polsek Tenggarong. Setelah jam pelajaran selesai, boleh diambil kembali. Tapi dia harus membuat surat pernyataan dulu," ujar Irma Ikawati.
Ditambahkan Irma, kegiatan razia ponsel pelajar ini dilakukan secara berkala untuk meminimalisir terjadinya tindak asusila atau bahkan tindak pencabulan yang dilakukan pelajar akibat menonton video mesum.
"Karena sekarang banyak anak-anak yang tanpa kita sadari menyimpan gambar atau video porno di dalam ponsel. Yang ditakutkan, anak-anak tersebut menirukan adegan yang ada di gambar. Tujuan kita untuk mengurangi angka korban maupun pelaku seksual yang banyak terjadi di sekitar kita, khususnya di Kukar," demikian ujarnya. (win)
|