Total E&P Indonesie Simulasi Atasi Tumpahan Minyak dan Kebocoran Gas Suasana latihan penanggulangan tumpahan minyak di perairan Selat Makassar sekitar anjungan lepas pantai milik Total E&P Indonesie Photo: Dok. Total E&P Indonesie
Salah satu Anjungan Lepas Pantai di kawasan Blok Mahakam Photo: Dok. Total E&P Indonesie
|
KutaiKartanegara.com - 07/11/2015 22:08 WITA
Sebuah insiden terjadi di perairan seputar Lapangan Bekapai, kawasan Blok Mahakam di lepas pantai Kecamatan Anggana, Kabupaten Kuta Kartanegara (Kukar), Selasa (03/11) lalu, setelah kapal peti kemas menghantam anjungan lepas pantai atau platform BJ milik Total E&P Indonesie (TEPI).
Insiden ini mengakibatkan terjadinya tumpahan minyak sebanyak 2.310 barel di perairan Selat Makassar serta kebocoran gas sebanyak 1.2 MMscf.
Kondisi darurat ini dengan cepat langsung disampaikan kepada pihak TIEC (Total E&P Indonesie Emergency Committee)/MRT (Management Response Team).
Tak berapa lama, puluhan personel tim TEPI Emergency Organization tiba di lokasi untuk mengatasi terjadinya tumpahan minyak dan kebocoran gas tersebut. Tak hanya dari TEPI, operator lain yang beroperasi di kawasan itu yakni Chevron ikut mengirimkan bantuan.
Untunglah peristiwa ini bukanlah kejadian sebenarnya, melainkan hanyalah simulasi lewat Latihan Skala Besar (Large Scale Exercise) 2015, Penanggulangan Tumpahan Minyak TIER 2 (tumpahan lebih dari 1.000 barel).
"Latihan besar ini diadakan dengan tujuan, antara lain untuk menguji kesiapan dan respon dari tim TEPI Emergency Organization terhadap situasi darurat, menguji efektifitas komunikasi antar Sites, TIEC/MRT, JHOEC (Jakarta Head Office Emergency Cell), dan kantor pusat, dan menguji intervensi bantuan pihak luar dalam penanggulangan tumpahan minyak TIER 2," jelas Hardy Pramono, President & General Manager Total E&P Indonesie.
Selain itu, Hardy juga menjelaskan jika simulasi ini dilakukan untuk menguji validitas rencana penanggulangan krisis yang sudah ada. "Agar kami mampu mempelajari dan meningkatkan kemampuan dalam menanggulangi krisis," tambahnya.
Ditambahkan Hardy, latihan ini juga melibatkan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Chevron, SKK Migas dan Pemerintah daerah. "Kegiatan ini melibatkan lebih dari seratus personil," demikian ujarnya. (win)
|