Diduga Depresi, Pria Ini Nekat Bunuh Diri Jasad Ahmad Junaidi dievakuasi ke RSUD AM Parikesit untuk divisum sebelum diserahkan ke pihak keluarga Photo: Agri
Petugas mengevakuasi jasad Ahmad Junaidi yang ditemukan bunuh diri di dalam kamar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 01/11/2015 16:11 WITA
Warga Jalan Danau Melintang, RT 24 Kelurahan Melayu, Tenggarong, tadi siang digemparkan dengan aksi bunuh diri yang dilakukan pemilik usaha laundry bernama Ahmad Junaidi (30).
Pria asal Kendal, Jawa Tengah, ini ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam kamarnya, Minggu (01/11) siang sekitar pukul 12.15 WITA.
Adalah Yamita (27), istri korban, yang pertama kali menemukan suaminya tergantung di dalam kamar dengan seutas kabel. Yamita pun langsung histeris dan meminta pertolongan warga sekitar.
Warga pun berdatangan, namun tak berani menurunkan jasad korban yang masih tergantung. Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pihak Polsek Tenggarong, termasuk petugas INAFIS Polres Kukar, yang kemudian datang untuk melakukan olah TKP.
Usai olah TKP, jasad Junaidi kemudian dievakuasi ke RSUD AM Parikesit, Tenggarong. Pihak kepolisian juga mengamankan 5 buah barang bukti, berupa 3 buah telepon seluler, KTP korban serta seutas kabel yang digunakan untuk gantung diri.
Menurut Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Kapolsek Tenggarong AKP MD Djauhari, sebelum kejadian tersebut istri korban yakni Yamita sedang keluar untuk mencari mobil sewaan untuk mengantar suaminya ke Balikpapan.
"Karena suaminya saat itu sedang sakit dan mau pulang ke Jawa Tengah, tepatnya ke Kendal, untuk berobat. Istrinya keluar rumah sekitar pukul 11.45 WITA. Ketika pulang, ternyata suaminya sudah gantung diri. Motif korban melakukan bunuh diri kemungkinan karena depresi akibat sakit yang dideritanya," kata Djauhari.
Sementara salah satu kerabat korban bernama Agus (28) membenarkan jika Junaidi masih belum pulih dari penyakit typus yang dideritanya. "Sekitar seminggu lalu sebenarnya dia sudah pulang ke Jawa untuk berobat dan baru 3 hari ini dia kembali ke Tenggarong. Ternyata sakitnya belum pulih 100 persen," kata Agus.
Ditambahkan Agus, dirinya terakhir kali ketemu Junaidi di rumah keluarganya di Jalan Udang pada Sabtu (31/10) malam. "Tadi malam ketemu dia, kondisinya memang pucat dan agak linglung. Dia sempat mau pergi tapi tak tahu arah, jadi kami larang. Kami tak menyangka kalau dia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri," ungkapnya.
Aksi bunuh diri yang dilakukan Junaidi membuat sang pemilik rumah, Masrun Effendi, kaget. Masrun juga tak menyangka jika penyewa rumahnya itu nekat bunuh diri. "Dia sudah sekitar 4 tahun menyewa rumah kami untuk usaha laundry bersama istrinya. Saya tidak menyangka jika dia mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini. Padahal orangnya sangat baik," kata Masrun saat menengok keadaan rumahnya usai kejadian. (win)
|