Blokade Jalan Perusahaan, 13 Warga Kembang Janggut Ditahan Sebanyak 13 orang warga Kembang Janggut dibawa ke Mapolres Kukar sebelum dikirim ke Mapolda Kaltim Photo: Dok. Humas Polres Kukar
Polisi mengambil tindakan tegas dengan menahan 13 orang warga Kembang Janggut Photo: Dok. Humas Polres Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 02/10/2015 23:27 WITA
Tindakan tegas diambil jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap sekelompok warga Kembang Janggut yang selama berbulan-bulan memblokade akses menuju kebun kelapa sawit milik PT REA Kaltim Plantations.
Sekelompok warga ini menutup jalan menuju perusahaan perkebunan tersebut lantaran tidak dipenuhinya tuntutan ganti rugi tanam tumbuh milik warga.
Tak ingin aksi blokade ini terus berlarut-larut, pihak kepolisian yang mengerahkan 420 personel gabungan dari Brimob Polda Kaltim dan Polres Kutai Kartanegara (Kukar) ini akhirnya menangkap 13 orang warga pada Rabu (30/09) lalu di desa Kelekat, Kembang Janggut.
Menurut Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Paur Subag Humas Polres Kukar Aiptu Agus Priyono, ke 13 warga tersebut langsung diboyong ke Mapolres Kukar di Tenggarong sebelum dikirim ke Polda Kaltim di Balikpapan pada Kamis (01/10) kemarin.
"Mereka sempat dititipkan sementara di Lapas Tenggarong pada Rabu malam. Kemudian keesokan harinya baru dikirim ke Balikpapan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Mapolda Kaltim," ujar Agus.
Selain meringkus 13 orang warga Kembang Janggut, lanjut Agus, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa 9 bilah parang atau mandau yang digunakan para pengunjukrasa itu.
"Aksi mereka sudah tidak dapat ditolerir lagi. Beberapa kali mediasi maupun himbauan agar perselisihan dengan perusahaan diselesaikan lewat jalur hukum, tidak juga diindahkan. Terpaksa aksi mereka harus dihentikan," ujarnya.
Ditambahkan Agus, akibat ulah warga tersebut perusahaan PT REA Kaltim Plantations mengalami kerugian karena banyak kelapa sawit yang membusuk dan tidak bisa dipanen. "Selain itu, pasokan bahan baku untuk pembangkit listrik biogas yang dikembangkan PT REA Kaltim Plantations juga ikut terganggu," demikian katanya. (win)
|