Ziarah ke Makam Pendiri Tenggarong Tandai Peringatan HUT Tenggarong ke-233 Pj Bupati Kukar Chairil Anwar didampingi Putra Mahkota Kesultanan Kutai saat melakukan ziarah di makam Aji Imbut, sang pendiri kota Tenggarong Photo: Agri
Hari jadi kota Tenggarong ke-233 ditandai dengan ziarah di makam Aji Imbut, Senin (28/09) kemarin Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/09/2015 07:56 WITA
Dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong ke-233 yang jatuh pada 28 September, Pemkab bersama DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar acara sederhana yakni ziarah ke makam pendiri kota Tenggarong serta Sidang Paripurna Istimewa, Senin (28/09) kemarin, di Tenggarong.
Rangkaian peringatan HUT kota Tenggarong ke-233 ini diawali dengan ziarah ke makam pendiri Tenggarong yakni Sultan Kutai ke-15 AM Muslihiddin atau yang lebih dikenal dengan Aji Imbut.
Kegiatan ziarah di makam Aji Imbut yang berada di kompleks Museum Mulawarman ini diikuti Pj Bupati Kukar H Chairil Anwar bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kukar, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat beserta kerabat serta kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Kukar.
Pj Bupati Kukar H Chairil Anwar dalam sambutannya mengatakan, berdirinya kota Tenggarong pada 233 tahun silam tak lepas dari perpindahan ibu kota Kesultanan Kutai dari Pemarangan ke Tepian Pandan yang kemudian berganti nama menjadi Tangga Arung atau rumah para raja.
"Hal tersebut menggoreskan tinta emas perjalanan Kota Raja. Tangga Arung tumbuh dan berkembang seiring perjalanan sejarah sehingga penduduknya hidup dan berkarya di kota yang kini bernama Tenggarong," ujarnya.
Ditambahkan Chairil, kegiatan ziarah ini digelar untuk menghargai dan mendoakan para pemimpin terdahulu yang telah mengawali pembangunan di Kutai Kartanegara, terutama untuk mengenang kebesaran dan kejayaan kerajaan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
"Kebesaran Kesultanan Kutai itu hendaknya tetap dipertahankan pada masa kini dan yang akan datang, yaitu dalam bentuk pembangunan yang tentunya melibatkan masyarakat," katanya.
Dalam sejarahnya, lanjut Chairil, Tenggarong sangat terbuka bagi pendatang dari daerah lain, sehingga beragam etnis hidup berdampingan di Tenggarong. "Kebersamaan ini patut dijaga dan dibanggakan, mari kita terus pelihara kondisifitas sebagai dasar pembangunan," demikian katanya.
Usai kegiatan ziarah di makam Aji Imbut dan Sultan Kutai lainnya, acara dilanjutkan dengan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kukar dengan agenda penyampaian Pidato Pj Bupati Kukar dalam rangka peringatan HUT Tenggarong ke-233. (win)
|