Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Menanam Mangrove, Upaya Pulihkan dan Lestarikan Delta Mahakam

Salah satu kepedulian Total E&P Indonesie terhadap lingkungan dibuktikan lewat program penanaman 1 juta mangrove di kawasan Delta MahakamSalah satu kepedulian Total E&P Indonesie terhadap lingkungan dibuktikan lewat program penanaman 1 juta mangrove di kawasan Delta Mahakam
Photo: Dok. Total E&P Indonesie


Dengan menggunakan 2 buah sea truck, awak media menyusuri perairan Delta Mahakam
Dengan menggunakan 2 buah sea truck, awak media menyusuri perairan Delta Mahakam
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 22/09/2015 17:44 WITA
Tak terasa, program penyelamatan kawasan Delta Mahakam melalui penanaman pohon mangrove atau bakau yang dicanangkan perusahaan migas Total E&P Indonesie (TEPI) telah berjalan 15 tahun.


Kawasan Delta Mahakam yang sempat mengalami deforestasi besar-besaran pada masa krisis moneter di Indonesia pada tahun 1997-1998 itu berangsur-angsur telah hijau kembali. Pihak TEPI mengklaim ada 14 juta bibit mangrove yang ditanam di kawasan tersebut sejak tahun 2000.


Hal ini tergambar dalam kegiatan Press Tour atau lawatan jurnalistik yang digelar Total E&P Indonesie belum lama ini di kawasan Delta Mahakam. Dalam Press Tour ini, sejumlah jurnalis diajak untuk berkunjung ke beberapa spot kawasan mangrove atau tanaman bakau di Delta Mahakam, tepatnya di kawasan Desa Tani Baru, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).


Lawatan jurnalistik ini merupakan bagian dari pengenalan kegiatan penghijauan oleh TEPI di wilayah kerjanya. Didukung SKK Migas, produsen gas nasional terbesar di Indonesia dengan produksi gas 1,761 Bcf/d itu memang berkomitmen untuk mengupayakan program penyelamatan dan pelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasinya, termasuk Delta Mahakam.


Program penyelamatan Delta Mahakam ini antara lain bertujuan untuk memberi kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar daerah operasi, baik dalam bentuk program perlindungan lingkungan maupun untuk mengembangkan potensi ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.


Dengan menumpang dua buah kapal motor cepat yang disebutsea truck berkapasitas 8 dan 12 penumpang, rombongan wartawan bertolak dari jetty Pasar Pagi di Samarinda. Rombongan kemudian menyusuri Sungai Mahakam ke arah delta di muara. Perjalanan ditempuh lebih dari 2 jam untuk mencapai perairan sekitar instalasi North Processing Unit (NPU) di Lapangan Tunu (Blok Mahakam).


Sepanjang perjalanan, ketika mulai memasuki kawasan delta, di kanan-kiri tepi sungai Mahakam pemandangan cukup hijau, namun kalau diamati lebih teliti, bagian tengahnya sudah berubah menjadi tambak-tambak.


Menurut data yang tercatat dalam buku Delta Mahakam dalam Ruang dan Waktu (2006), pada awal 1980-an sebagian besar kawasan Delta Mahakam masih ditutupi oleh vegetasi nipah yang lebat dan rapat. Dalam kurun 20 tahun, kawasan Delta Mahakam mengalami konversi lebih dari 80.000 hektare, di antaranya lebih dari 67.000 hektare menjadi tambak dan kini luasan tambak itu tentu lebih besar lagi.


Padahal, hamparan dan tumbuhan mangrove di kawasan delta Mahakam, dapat memainkan fungsi dan peran penting yakni sebagai penyedia sumberdaya alam, penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, penyedia jasa-jasa kenyamanan, dan pelindung dari kemungkinan berbagai bencana alam di daerah pesisir.


Penyusutan tutupan mangrove itu terbukti telah menimbulkan sejumlah dampak negatif, di antaranya adalah hilangnya daerah pemijahan, pengasuhan dan sumber makanan bagi biota laut seperti udang, kepiting, ikan dan lain-lain.


Lalu fungsi-fungsi fisik ekosistem delta juga lenyap, misalnya fungsi untuk menahan erosi, meredam dan memecah ombak, sebagai penahan intrusi air laut, dan penyerap pencemaran.


Maka tak heran di sebagian kawasan tambak di Delta Mahakam, kapal-kapal yang lewat dilarang melaju dengan kecepatan tinggi, karena gelombang besar yang ditimbulkan dapat merusak tanggul tambak.


Komitmen Penghijauan
Total E&P Indonesie yang sebenarnya hanya memanfaatkan 4-5 % kawasan Delta Mahakam untuk kegiatan operasinya tetap berkomitmen untuk mendukung pelestarian lingkungan dan penyelamatan kawasan tersebut.


Perusahaan asal Perancis ini aktif menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam upaya menghijaukan kembali berbagai wilayah delta yang kritis, sekaligus memperkenalkan praktek mengelola tambak yang lebih ramah lingkungan.


"Kami mulai program penanaman mangrove pada tahun 2000, namun kesadaran sebagian masyarakat baru tumbuh tahun 2007," jelas Arief Suprapto, staf pada Divisi Societal Development and Sustainability (SDS) TEPI, yang khusus menangani penanaman mangrove, kepada awak media.


Ketika memulai program penanaman mangrove tersebut, lanjut Arief, bibit masih harus didatangkan dari Penajam, Balikpapan atau Bontang. "Namun ketika kesadaran mulai tumbuh, justu masyarakat setempat lah yang aktif mengembangkan bibit lalu dibeli oleh TEPI, untuk kemudian ditanam di daerah yang dirasa kritis," ungkapnya.


Dalam upaya penghijauan ini, ada dua pendekatan yang ditempuh TEPI. Pertama, dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Kedua dikerjakan sendiri terutama untuk membuat sabuk hijau di sekitar kawasan pemrosesan (processing area) dan di jalur-jalur pipa yang panjangnya puluhan kilometer dengan lebar 50 meter.


Maka tak heran di seputar area pemrosesan migas yang ada di tengah delta seperti NPU, SPU, CPA dll kawasan penyangganya sangat hijau. Demikian pun di jalur-jalur pipa yang membelah Delta Mahakam, tanaman mangrove tumbuh sangat rapat dan tinggi. Di sejumlah kawasan yang ditanami mangrove bersama masyarakat juga tampak hijau dan cukup rapat vegetasinya.


Sebuah roadmap kegiatan menyelamatkan ekosistem delta mulai diterapkan sejak 2004, yang mengombinasikan upaya pelibatan masyarakat dalam menanam mangrove dengan pelatihan mengelola tambak yang ramah lingkungan atau silvofishery.


Semua dikerjakan dalam kerjasama erat dengan dinas-dinas terkait di Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar, Universitas Mulawarman, SKKMigas maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Misalnya, mulai 2014 telah diaktifkan sebuah Mangrove Center, bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Propinsi dan Universitas Mulawarman di desa Saliki, Kecamatan Muara Badak.


Menurut Arief, sejak dimulainya program penanaman 1 juta bibit mangrove per tahun yang juga bagian dari gerakan Kaltim Green, hingga kini diperkirakan telah tertanam lebih dari 14 juta bibit mangrove di kawasan Delta Mahakam.


Program penghijauan juga merupakan bagian upaya pemenuhan komitmen AMDAL TEPI yakni untuk mengembalikan tutupan lahan dengan perbandingan 1:2, yang mana setiap pembukaan 1 hektare lahan akan diikuti dengan menaman kembali di lahan seluas 2 hektare.


"Juga sekaligus mendukung program perikanan berwawasan lingkungan, dimana saat ini telah ada 62 petambak dari desa-desa laut yang mengikuti pelatihan tambak ramah lingkungan atau silvofishery," demikian ujarnya. (adv)


Awak media meninjau sebuah area silvofishery percontohan di desa Tani Baru, Anggana
Photo: Agri

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Bambang Arwanto Dikukuhkan Sebagai Pjs Bupati Kukar
Tiga Paslon Peserta Pilkada Kukar 2024 Lakukan Pencabutan Nomor Urut
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Prosesi Mengulur Naga dan Belimbur Warnai Kemeriahan Erau 2024
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com