Campur Sari Santi Budoyo Hibur Warga Tenggarong
Para penyanyi kelompok CSSB tampil diatas pentas memberikan hiburan bagi warga Tenggarong Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 18/12/2005 21:10 WITA
Untuk mempopulerkan kesenian Campur Sari serta memberikan hiburan kepada masyarakat, Paguyuban Seni Campur Sari Santi Budoyo (CSSB) Tenggarong menggelar pertunjukan yang berlangsung di Terminal Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Sabtu (18/12) malam lalu.
Hiburan populer khas masyarakat Jawa ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) M Indra SE MM. Selain menampilkan para penyanyi dari kelompok CSSB sendiri, acara ini juga menghadirkan para penyanyi dari kelompok Campur Sari lainnya yang ada di kota Tenggarong dan sekitarnya.
Ratusan penonton pun tumpah ruah untuk menyaksikan acara hiburan rakyat yang berakhir hingga tengah malam ini. Tak jarang sebagian penonton turut berjoget setiap kali para penyanyi tampil diatas pentas membawakan tembang-tembang populer yang kebanyakan dilantunkan dalam bahasa Jawa.
Uniknya, lagu masyarakat Kutai bertajuk Begenjoh pun turut dibawakan para penyanyi kelompok CSSB dengan iringan musik Campur Sari yang khas. Dalam kesempatan itu, Kadis Pariwisata Kukar M Indra yang memang hobi menyanyi juga tampil diatas pentas untuk melantunkan sebuah tembang bertajuk Tidak Semua Laki-Laki yang dipopulerkan Basofi Sudirman.
Penonton pun asyik berjoget menikmati lantunan tembang-tembang populer berbahasa Jawa Photo: Agri
Pimpinan Paguyuban Seni CSSB Tenggarong, Sukimin (kiri), turut beraksi memainkan alat musik gamelan Photo: Agri|
| | |
Menurut Ketua CSSB Tenggarong, Sukimin, kegiatan hiburan Campur Sari ini juga digelar dalam rangka HUT ke-4 CSSB yang jatuh pada bulan Oktober lalu. "Disamping itu, pertunjukan kesenian Campur Sari ini juga kami selenggarakan untuk menunjang dan menyukseskan program Gerbang Dayaku tahap II khususnya di bidang seni budaya, mengingat kota Tenggarong adalah kota wisata di Kaltim," katanya.
Untuk itu, Sukimin menyatakan siap mendukung jika Pemkab Kukar memberikan kesempatan kepada kelompok-kelompok kesenian yang ada di Kukar untuk tampil secara rutin di pusat rekreasi dan wisata Pulau Kumala, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Di usia paguyubannya yang masih muda, Sukimin berharap doa restu, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak untuk meningkatkan seni budaya khususnya kesenian Campur Sari yang dipimpinnya agar melangkah lebih sukses di masa mendatang.
Sementara dikatakan Pembina CSSB, Sumarsono, Paguyuban Seni Campur Sari Santi Budoyo dibentuk pada bulan Oktober 2001. "Kesenian Campur Sari ini merupakan pengembangan dari kesenian karawitan yang telah kami mulai sejak tahun 1997," ujar Sumarsono.
Menurut Sumarsono, CSSB beranggotakan 25 orang yang mana 9 orang diantaranya merupakan penyanyi. "Kami sering tampil pada setiap penyelenggaraan acara Erau Kutai Kartanegara, juga berbagai acara di Samarinda maupun Kukar dan pernah mengiringi penyanyi-penyanyi seperti Ageng Kiwi dan Didi Kempot. Selain itu kami juga pernah tampil bersama dalang Ki Anom Suroto pada pertunjukan wayang kulit di Kecamatan Kota Bangun," demikian katanya. (win)
|