Ingin Nyetrum Ikan, Pemuda Ini Malah Tewas Kesetrum
Eko dievakuasi ke RSAMP untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tak dapat diselamatkan Photo: Dok. Polsek Tenggarong
|
KutaiKartanegara.com - 14/09/2015 12:32 WITA
Hati-hati jika menangkap ikan dengan listrik jika tak ingin bernasib sama dengan pemuda ini. Bukan nyawa ikan yang dicabut, malah nyawa sendiri yang dicabut akibat sengatan listrik PLN.
Peristiwa naas ini menimpa Eko Andrimianto Sukma Sari (26) yang ditemukan tak bernyawa setelah menyetrum ikan di sebuah kolam di Jalan Mangkuraja, Gang Bentian, RT 68 Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, Minggu (13/09) sore.
Petugas Polsek Tenggarong yang menerima laporan warga langsung datang ke lokasi untuk mengevakuasi korban ke RSUD AM Parikesit (RSAMP). Korban sempat ditangani tim medis RSAMP dengan diberi alat pacu jantung, namun nyawa korban tetap tak tertolong.
Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Handoko melalui Kapolsek Tenggarong AKP MD Djauhari mengatakan, korban memang murni tewas akibat tersengat aliran listrik saat hendak menyetrum ikan. "Petugas kami juga telah mengamankan barang bukti berupa alat setrum ikan," ujar Djauhari.
Menurut Djauhari, peristiwa ini bermula ketika korban menangkap ikan dengan menyetrum di kolam samping rumah ibu angkatnya yang bernama Lin Sin Sia (47). Ibu angkat korban sempat bertemu Eko sekitar pukul 16.00 WITA setelah pulang dari pasar.
"Ibu angkat korban sempat menegur korban agar tidak lagi menyetrum ikan. Setelah itu dia masuk ke rumah dan tidak tahu kalau korban kembali keluar untuk menyetrum ikan," terangnya.
Sekitar jam 17.00 WITA, Lin Sin Sia keluar rumah dan melihat alat setrum tergeletak di jembatan dekat rumahnya. Sementara kabel masih tersambung ke stop kontak listrik di rumahnya.
Lin pun kaget ketika menemukan Eko dalam keadaan tengkurap berada di bawah jembatan. Lin lalu berteriak meminta pertolongan warga. Beberapa tetangga kemudian datang membantu untuk mengangkat Eko ke dalam rumah. Petugas kepolisian juga datang ke TKP dan mengevakuasi korban ke RSAMP. Namun sayang, nyawa Eko tak dapat lagi diselamatkan. (win)
|