Telah 40 Tahun Beroperasi Lapangan Handil Masih Produksi 15.000 Barel Minyak Per Hari Inilah Central Processing Area (CPA) Total E&P Indonesie yang menjadi pusat produksi migas di Lapangan Handil, Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara Photo: Dok. Total E&P Indonesie
Produksi minyak, kondensat dan gas di Lapangan Handil masih terus berjalan sejak 40 tahun silam hingga sekarang Photo: BeritaSatu.com
|
KutaiKartanegara.com - 29/08/2015 17:20 WITA
Lapangan Handil di Blok Mahakam, tepatnya di wilayah Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), merupakan salah satu lapangan migas yang boleh dibilang cukup tua.
Beroperasi sejak Juli 1975, lapangan Handil yang dioperasikan perusahaan migas multinasional Total E&P Indonesie tersebut masih mampu memproduksi minyak dan kondensat sebesar 15.000 BOPD, serta gas sebanyak 30 MMSCFD.
"Produksi sebesar itu dapat dicapai berkat kerja keras Total E&P Indonesie untuk mengelola sumur-sumur di lapangan yang mature ini," ungkap President & General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono, pada acara peringatan 40 tahun beroperasinya Lapangan Handil, Kamis (27/08) lalu.
Di lapangan Handil sendiri, lanjut Hardy, terdapat lebih dari 600 sumur, yang mana 110 sumur di antaranya masih hidup dan berproduksi. "Jadi perlu upaya ekstra untuk menjaga integritas sumur-sumur itu dan penerapan inovasi teknologi, supaya tetap dapat beroperasi secara maksimum dan aman," imbuhnya.
Ditambahkan Hardy, pada awal beroperasinya di tahun 1975, lapangan Handil masih berproduksi secara alamiah lantaran tekanan reservoir yang masih tinggi. "Saat itu sumur yang selesai dibor bisa langsung diproduksi tanpa alat bantu," jelasnya lagi.
Namun, seiring dengan usianya yang semakin tua, lanjut Hardy, tekanan reservoir pun melemah. Sehingga untuk mempertahankan produksi migas harus digunakan teknologi injeksi air sejak tahun 1978, dan injeksi gas sejak tahun 1995 ke dalam reservoir, serta melalui artificial lift atau pengangkatan buatan dengan menggunakan gas lift dan electrical submersible pump.
Dikatakan Hardy Pramono, mengelola lapangan yang sudah tua tidaklah mudah dan banyak tantangan yang dihadapi. "Dengan bertambahnya usia, maka berbagai aset yang ada di sini harus dirawat dengan baik, karena semakin rentan namun harus tetap aman dioperasikan. Sementara produksi harus dipertahankan agar tetap baik," katanya.
Lebih lanjut Hardy mengatakan, Lapangan Handil merupakan tempat yang baik untuk menggali pengalaman di bidang minyak dan gas bagi generasi muda. "Lapangan Handil adalah sebuah universitas hidup, karena berbagai macam teknologi diterapkan disini, baik untuk sub-surface pada sumur maupun peralatan surface khususnya peralatan penunjang produksi," demikian katanya.
Sekedar informasi, Lapangan Handil ditemukan pada Maret 1974 dan mulai berproduksi pada Juli 1975. Lapangan ini berada di ujung delta Sungai Mahakam, di antara pulau-pulau berlumpur yang sebagian tertutup lapisan tebal pohon nipah.
Luas lapangan Handil mencapai 40 km persegi dengan cadangan minyak terletak di zona utama yang berada pada kedalaman antara 1.500-2.700 meter di bawah permukaan tanah.
Pada masa puncaknya, sekitar akhir tahun 1977, Lapangan Handil mampu memproduksi minyak rata-rata 194.000 BOPD, dan total produksinya selama 40 tahun mencapai 900 juta barel (termasuk kondensat) dan lebih dari 1,879 Tcf gas alam. (win)
|