Tak Ada Kaitan Dengan SARA Kasus Pembunuhan di Muara Badak Murni Kriminal
Camat Muara Badak Arfan Boma Pratama berharap warga tetap menjaga situasi kondusif pasca kejadian pembunuhan salah seorang warga Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 20/08/2015 22:55 WITA
Camat Muara Badak Arfan Boma Pratama meminta kepada seluruh komponen masyarakat di wilayahnya untuk tidak terpancing isu SARA terkait kasus terbunuhnya salah seorang warga di Badak 5, Kecamatan Muara Badak, Rabu (19/08) kemarin.
"Karena kasus pembunuhan ini murni kriminal, tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah kesukuan," ujar pria yang akrab disapa Boma ini.
Diakui Boma, situasi di Muara Badak sempat mencekam pada Rabu malam kemarin setelah terjadi konsentrasi massa dari salah satu kelompok yang ingin mencari tersangka pelaku pembunuhan Darwinsyah (44) alias Embong.
"Semula massa mendatangi Polsek Muara Badak untuk mencari tersangka, namun tersangka belum diamankan karena masih dalam pengejaran. Setelah itu massa bergerak mendatangi rumah tersangka," ungkapnya.
Setelah terjadi ketegangan tersebut, lanjut Boma, dirinya bersama pejabat Muspika Muara Badak lainnya langsung bergerak menemui massa untuk berdialog sekaligus meredam emosi mereka.
"Kami menghimbau kepada mereka untuk menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada pihak yang berwajib sesuai hukum yang berlaku. Alhamdulillah setelah diberikan himbauan tersebut, kelompok massa tersebut kemudian membubarkan diri. Dan mereka berkomitmen untuk menyerahkan masalah ini kepada pihak yang berwajib," imbuhnya.
Ditambahkan Boma, kasus ini berawal dari peristiwa penganiayaan dan penusukan yang berujung kematian terhadap warga bernama Embong pada Rabu dini hari di kawasan Badak 5.
"Kejadian tersebut dipicu oleh masalah hutang piutang sewa alat berat. Saat ini tersangka masih dalam proses pengejaran dari pihak Polsek Muara Badak dan Polres Bontang. Kami terus berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk segera menangkap pelaku untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Sehingga masalah ini tidak menjadi berlarut-larut dan berkembang menjadi masalah SARA," pungkasnya. (win)
|