Simpan Sabu Dalam Boneka, IRT Asal Kota Bangun Diciduk Polisi Tersangka Si (membelakangi) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Kukar, Tenggarong, Senin (27/07) kemarin Photo: Dok. Polres Kukar
Barang bukti berupa boneka, 5 poket sabu, ponsel dan uang Rp 500 ribu ikut diamankan petugas Photo: Dok. Polres Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 28/07/2015 10:52 WITA
Seorang ibu rumah tangga berinisial Si (41), warga SP 6 Desa Kota Bangun I, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ditangkap pihak kepolisian lantaran menyimpan narkoba jenis sabu.
Ibu dari 3 orang anak ini ditangkap di rumahnya, Sabtu (25/07) malam lalu sekitar pukul 22.15 WITA. Petugas juga menyita 5 buah poket sabu siap edar yang disembunyikan dalam boneka beruang warna merah muda.
Menurut Kapolres Kukar AKBP Handoko melalui Kasat Resnarkoba AKP Suwarno, penangkapan Si ini berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan adanya transaksi narkoba di lingkungan mereka yang terjadi di rumah tersangka Si.
Berdasarkan laporan tersebut, petugas kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka yang juga sebagai tempat usaha penjualan air minum dan jasa laundry atau cuci pakaian.
"Setelah digeledah, akhirnya ditemukan sabu di dalam boneka warna merah muda yang berada di kamar tersangka. Tersangka beserta barang bukti langsung kami amankan untuk diperiksa lebih lanjut," ujarnya.
Selain menyita boneka dan 5 poket sabu, polisi juga mengamankan ponsel milik tersangka serta uang tunai Rp 500 ribu hasil penjualan narkoba. "Kami masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini," demikian katanya.
Sementara tersangka Si mengaku telah berjualan sabu selama 3 bulan terakhir. Tersangka Si menjual barang haram itu bukan karena tergiur keuntungan, namun sebagai selingan dan digunakan sendiri oleh suaminya. "Saya coba-coba saja jual sabu, selain untuk dipakai sendiri kalau suami minta," kata Si di hadapan penyidik.
Diakui SI, dirinya sudah 2 kali membeli sabu dari bandar yang berada di Samarinda. Pembelian pertama sebanyak 2 poket seberat 2 gram yang dikemasnya kembali menjadi 8 poket ekonomis. Sedangkan pembelian yang kedua sebanyak 2 poket sabu seberat 2 gram yang kemudian dikemas menjadi 13 poket sabu.
Dari 13 poket itu, sebanyak 7 poket ia berikan kepada temannya, sedangkan 1 poket masih diutang oleh temannya dan tersisa 5 poket yang kemudian disimpan dalam boneka. (win)
|