Wadak Leh! Jadi Satpol Gadungan, Pemuda Bertato Ini Diamankan
Pemuda bertato yang jadi Satpol gadungan berhasil diamankan petigas Satpol PP Kukar Rabu dini hari kemarin Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 23/07/2015 13:58 WITA
Seorang pemuda warga desa Ritan Baru, Kecamatan Tabang, harus berurusan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kutai Kartanegara (Kukar) setelah nekat mengenakan seragam Satpol PP pada Rabu (22/07) dini hari kemarin sekitar pukul 02.00 WITA.
Pemuda bertato yang diketahui bernama Irenius (22) ini ditangkap petugas Wasdal Satpol PP Kukar di sekitar Jembatan Kartanegara, Tenggarong. Sementara rekannya yang juga mengenakan seragam Satpol PP bernama Kiyin berhasil melarikan diri.
Menurut Kepala Satpol PP Kukar, H Fida Hurasani, terungkapnya kasus penyalahgunaan seragam Satpol PP ini berawal dari kecurigaan para anggotanya yang malam itu kebetulan sedang berpatroli di sekitar turapan tepi sungai Mahakam.
"Jadi petugas kami sempat curiga ketika ada 2 orang berpakaian Satpol PP berjalan mendekat ke arah mereka. Cuma cara mengenakan baret di kepala mereka tidak sesuai dengan ketentuan yang sebenarnya," ujarnya.
Nah, ketika 2 orang Satpol gadungan ini semakin dekat, mereka langsung balik arah ketika mengetahui bahwa orang yang akan mereka hampiri adalah petugas Satpol PP asli.
"Petugas kami pun memanggil mereka. Namun mereka malah melarikan diri. Satu pemuda yang mengenakan seragam PDH berhasil diamankan. Sedangkan pemuda satunya yang memakai seragam PDL masih kita kejar. Kami kuatir dia akan menyalahgunakan seragam tersebut," imbuhnya.
Fida menduga kedua pelaku menyalahgunakan atribut Satpol PP tersebut untuk tujuan tertentu, tidak hanya sekedar iseng belaka. Untungnya, aksi kedua pelaku cepat diketahui petugas. "Pengakuan mereka cuma ingin mengerjai orang. Tapi kami yakin ada tujuan tertentu di balik itu, seperti pemalakan atau pemerasan misalnya," katanya lagi.
Fida juga membenarkan jika seragam yang dikenakan adalah seragam asli milik Satpol PP Kukar. "Seragam tersebut asli milik salah seorang anggota kami yang disalahgunakan kedua temannya ini. Kami tetap akan berikan sanksi untuk anggota yang seragamnya disalahgunakan ini. Sedangkan untuk pelaku, kami akan berikan pembinaan saja," ungkapnya.
Terpisah, Irenius mengaku baru sekali ini mengenakan seragam Satpol milik teman mereka. "Teman saya yang punya seragam saat itu sedang tidur. Kiyin kemudian mengambil dan memaksa saya untuk memakainya. Sebenarnya saya tidak mau, tapi saya takut dipukul dia, orangnya besar," ujar pemuda yang mengaku menjadi pengangguran setelah di-PHK oleh perusahaan tambang sejak tahun 2014 itu. (win)
|