10 Muda-Mudi Terjaring Satpol PP Razia Kos-Kosan di Malam Minggu
Petugas Satpol PP mendata 10 muda-mudi yang terjaring dalam razia kos-kosan malam Minggu kemarin Photo: Dok. Satpol PP Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 17/05/2015 22:55 WITA
Jika sebelumnya tim gabungan Satpol PP Kutai Kartanegara (Kukar) dan Polres Kukar menggelar razia tempat kos di siang hari pada Rabu (13/05) lalu, kali ini razia kos-kosan digelar di malam Minggu.
Razia ke sejumlah tempat kos di kota Tenggarong ini dilaksanakan pada Sabtu (16/05) malam mulai pukul 21.00 WITA hingga 23.30 WITA.
Hasilnya, 10 orang yang terdiri dari 4 pria dan 6 wanita harus berurusan dengan petugas. Mereka pun diangkut ke markas Satpol PP Kukar lantaran ada yang tidak bisa menunjukkan KTP, serta ada pula pasangan yang berada dalam satu kamar kos namun tak dapat menunjukkan bukti berupa surat nikah.
Kendati demikian, ke 10 orang tersebut akhirnya dilepaskan kembali setelah didata dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi kesalahan mereka.
Menurut Kepala Satpol PP Kukar, H Fida Hurasani, kegiatan razia ini merupakan kegiatan lanjutan untuk mengantisipasi dugaan praktek prostitusi terselubung yang diresahkan masyarakat. "Ada 29 petugas kami yang diturunkan malam Minggu tadi. Kami juga dibantu 5 petugas Polres Kukar," terang Fida.
Ditambahkannya, tim gabungan mulai bergerak sekitar pukul 21.00 WITA dengan menyisir kawasan yang selama ini memang dikenal sebagai lokasi kos-kosan di kota Tenggarong.
"Rute pertama adalah sejumlah tempat kos di Jalan Pesut, kemudian kawasan Gunung Belah, Gang Lumpur, Jalan Bougenville dan Timbau. Hasilnya, ada pasangan yang berada di satu kamar kos. Mereka tidak bisa menunjukkan bukti berupa buku nikah, namun mereka mengaku menikah siri," katanya lagi.
Fida menegaskan, pihaknya akan terus menekan dan meminimalisir terjadinya praktek prostitusi terselubung di kos-kosan yang membuat warga resah dengan keamanan ketentraman dan ketertiban lingkungan sekitarnya.
"Ya, kami banyak menerima laporan dari warga yang resah dengan isu prostitusi terselubung ini. Warga merasa lingkungan sekitar tempat tinggal mereka terganggu. Untuk itulah kami melakukan razia ini," demikian kata Kepala Satpol PP Kukar. (win)
|