Ancam Bom Lewat SMS, Guru SLTA di Tenggarong Ini Diamankan Tim Gegana Brimob Polda Kaltim saat mengamankan tas hitam yang disebut berisi bom Photo: Humas Polres Kukar/Andik
Tersangka IW (kanan) kini diamankan Polres Kukar setelah mengirimkan SMS berisi ancaman bom Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 27/12/2014 08:01 WITA
Seorang guru SLTA di Tenggarong, IW (33), terpaksa harus berurusan dengan pihak berwajib lantaran iseng mengirimkan SMS berisi ancaman bom kepada pihak Polres Kutai Kartanegara (Kukar) pada Kamis (25/12) lalu.
Tak sampai 24 jam setelah melakukan teror ancaman bom, IW akhirnya ditangkap di Balikpapan, saat berada di Masjid Al-Kafi, Jalan Mulawarman, Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur, pada Jum'at (26/12) dini hari sekitar pukul 00.40 WITA.
Menurut Kapolres Kukar, AKBP Mukti Juharsa, pelaku ternyata mengalami gangguan kejiwaan dan memiliki kartu kuning yang dikeluarkan Rumah Sakit Jiwa Atma Husada Mahakam, Samarinda. Gangguan jiwa tersebut mulai dialami pelaku setelah mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu.
"Pelaku melakukan aksinya secara tunggal dengan motif karena iseng. Namun keisengannya tetap berbahaya, pelaku akan kita proses secara hukum. Pelaku juga akan diperiksa psikiater, apakah benar mengalami gangguan jiwa atau sekedar kedok untuk melakukan aksinya," ujar Mukti.
Ditambahkan Mukti, SMS berisi ancaman bom diterima anggotanya di tengah kesibukan pengamanan Natal pada pukul 12.30 WITA. Kemudian setelah dilakukan penyisiran, ternyata ada tas hitam yang tergeletak di pagar depan Mako Polres Kukar.
Pihak Polres Kukar pun langsung menutup jalan dengan memasang portal serta meminta bantuan tim Gegana Brimob Polda Kaltim yang berada di Samarinda. "Ternyata setelah dijinakkan, tas tersebut berisi rongsokan sparepart sepeda motor seperti busi, piston, dan baut. Kemudian ada pula kabel, bohlam dan kaleng susu," jelasnya.
Berbekal nomor ponsel yang digunakan untuk mengirimkan SMS teror bom, tim Opsnal Polres Kukar pun memburu pelaku hingga ke Balikpapan. "Ponsel pelaku masih aktif, sehingga memudahkan tim untuk melacak keberadaannya," ungkapnya.
Kapolres Kukar berharap tidak ada lagi warga yang iseng-iseng mengirimkan SMS berisi teror ancaman bom karena bakalan diproses secara hukum. "Mudah-mudahan tidak ada lagi yang iseng dan kasus ini menjadi yang terakhir," demikian harapnya. (win)
|