Kontingen Tari Jepen Kukar Tampil di Festival Zapin Rumpun Asia Tenggara Penampilan tim kesenian Kukar yang membawakan tari Jepen Molah Begadoh Photo: Hariyansa
KutaiKartanegara.com - 29/11/2005 10:22 WITA
Tim kesenian dari Kutai Kartanegara (Kukar) yang mewakili Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan satu-satunya kontingen dari luar pulau Sumatera selain penyaji tari Zapin negeri tetangga yang tampil dalam Festival Zapin Rumpun Asia Tenggara Tahun 2005 di Pekanbaru, Provinsi Riau, 19-20 Nopember lalu.
Kontingen kesenian Kukar yang dipimpin koreografer Hariyansa SE ini mampu memikat perhatian ratusan pasang mata penonton yang memadati ruang pertunjukan Gedung Balai Dang Merdu dengan menampilkan tari Jepen Molah Begadoh.
"Penampilan Kukar cukup mendapat perhatian karena ada ciri tersendiri dari ragam gerakannya, terutama pada waktu hormat awal dan akhir yang membedakan Jepen di wilayah Kutai dengan Zapin yang ada di wilayah Sumatera dan sekitarnya," ujar Hariyansa sekembalinya dari Riau.
Menurut pria yang akrab disapa Ancha ini, Festival Zapin Rumpun Asia Tenggara di Pekanbaru lalu diikuti 16 peserta dari dalam dan luar negeri, terutama kontingen dari Sumatera, kemudian Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Aksi para penari Jepen/Zapin Kukar dalam ajang Festival Zapin Rumpun Asia Tenggara di Pekanbaru, Riau Photo: Hariyansa | | |
Ditambahkannya, Festival Zapin Rumpun Asia Tenggara Tahun 2005 ini juga disaksikan oleh beberapa pengamat seni dan budaya seperti Tom Ibnur yang merupakan Pakar Tari Zapin, Tri Sapto, Ben Pasaribu selaku pengamat musik, serta Julianti L Parani, mantan dosen Institut Kesenian Jakarta yang kini tinggal di Singapura untuk menuntaskan gelar Doktornya.
"Pembukaannya juga sangat meriah oleh Gubernur Riau. Seluruh kontingen didampingi pejabat mereka masing-masing mulai Kepala Dinas Pariwisata bahkan Bupati atau Walikota. Namun hanya kita yang tidak didampingi pejabat daerah, bahkan dari provinsi sekalipun, meski kita tampil mewakili provinsi Kaltim," tutur Ancha.
Diakui Ancha, keberangkatan kontingen Kukar ini cukup banyak mengalami kendala, terutama masalah pendanaan yang sangat minim. Namun karena tekad yang kuat, akhirnya mereka tetap berangkat ke Riau meski seluruh pendukung kesenian ini tidak mendapatkan sepeserpun uang saku.
"Yang penting bagi kami adalah dapat berangkat dan tampil memperkenalkan kesenian etam (kita-red) serta untuk menambah wawasan teman-teman pendukung tari," kata Ancha yang memiliki pengalaman tampil di berbagai event festival tari kontemporer di tanah air ini.
Tari Jepen Molah Begadoh ini, lanjut Ancha, didukung oleh 6 penari yakni Rahmawati, Dewi, Yeni S, Fenny A, Catur F dan Eristian. Sedangkan musik pengiringnya didukung oleh Dani A, Supiyan, Agus R, A Qosasih serta Tri Andi Y selaku penata musik.
"Hanya ilmu dan wawasan yang bisa kami bawa pulang setelah mengikuti festival tersebut, dan itu sangat berharga bagi saya dan kawan-kawan. Sampai-sampai kami tidak sempat mempersiapkan diri untuk mengikuti Festival tari se-Kaltim yang akan diadakan oleh Taman Budaya Kaltim akhir bulan ini," pungkasnya. (win)
|