Konser Muharram Bersama Opick dan Melly Goeslaw Galang Dana Rp 560 Juta Untuk Palestina Penampilan Opick pada Konser Muharram yang digelar di gedung PBSI Kukar, Tenggarong, Minggu (16/11) kemarin Photo: Agri
Duet Melly Goeslaw dan Opick saat melantunkan tembang bertajuk Maha Melihat Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 17/11/2014 13:43 WITA
Kehadiran penyanyi dan pencipta lagu Melly Goeslaw serta pelantun tembang religi Opick mampu menjadi magnet gelaran Konser Muharram Peduli Palestina di gedung PBSI Kutai Kartanegara (Kukar), kompleks Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (16/11) kemarin.
Ribuan warga Tenggarong dan daerah sekitarnya memadati gedung PBSI Kukar sejak pukul 08.00 WITA untuk menyaksikan konser amal dalam rangka penggalangan dana untuk rakyat Palestina itu.
Dalam konser ini, Melly tampil menyumbangkan 3 buah lagu yang salah satunya adalah tembang hits berjudul Ayat-Ayat Cinta. Lagu ini mendapat sambutan hangat dari ribuan kaum hawa yang ikut menyanyikan bersama lagu tersebut.
Sedangkan Opick sendiri tampil menyumbangkan 5 buah lagu yakni Ya Maulana, Bila Waktu Telah Berakhir, Sedekah, Dealova dan Alhamdulillah. Di penghujung acara, Opick dan Melly sempat berduet membawakan dua buah lagu yakni Maha Melihat dan Takdir.
Konser Muharram yang digarap Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kalimantan Timur bekerjasama dengan KNRP Kukar ini juga berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 560 juta untuk didonasikan kepada rakyat Palestina.
Dana tersebut diperoleh dari hasil sumbangan sukarela para penonton serta lelang amal terhadap sejumlah barang cenderamata atau souvenir dari Palestina serta barang pribadi Melly Goeslaw. Bupati Kukar Rita Widyasari meski tak dapat hadir dalam konser tersebut menyatakan komitmennya untuk mendonasikan uang sebesar Rp 100 juta.
Kegiatan lelang di sela konser Muharram ini dipandu langsung oleh Opick. Miniatur Masjid Al-Aqsa misalnya, laku terjual hingga Rp 17,5 juta. Sementara relief Masjid Al-Aqsa terjual dengan harga Rp 25 juta.
Opick memimpin jalannya lelang sejumlah cenderamata dari Palestina Photo: Agri
Busana abaya milik Melly Goeslaw laku terjual seharga Rp 30 juta kepada Ny Hj Syarifah (kiri) Photo: Agri | | |
Harga tertinggi dalam lelang amal ini adalah sebesar Rp 30 juta untuk sebuah busana abaya milik Melly Goeslaw. Busana muslim berwarna hitam ini dibeli Ny Hj Syarifah, seorang pengusaha salon di Tenggarong.
Baju ini ternyata memiliki cerita dan kenangan tersendiri bagi Melly Goeslaw. Menurut Melly, baju tersebut merupakan hadiah pemberian sang suami saat mereka umroh ke Tanah Suci sekitar 7 bulan lalu. "Waktu saya utarakan serius ingin berhijab, akhirnya suami saya memberikan baju ini sebagai hadiah," ungkapnya.
Ny Hj Syarifah sendiri mengaku sangat senang bisa mendapatkan baju milik Melly Goeslaw tersebut. "Baju ini akan saya gunakan sendiri," kata pemilik Salon Suci itu.
Menurut Ny Hj Syarifah, dirinya semula hanya ingin menyumbangkan Rp 5 juta untuk rakyat Palestina lewat konser amal tersebut. "Ternyata ada baju milik Melly yang ikut dilelang. Saya sangat tertarik dengan baju ini," ujar Hj Syarifah yang langsung mengenakan baju abaya milik Melly itu.
Ditambahkan Hj Syarifah, dirinya membeli baju abaya milik Melly dengan harga tinggi itu atas dasar keikhlasan dengan harapan bisa ikut meringankan beban penderitaan warga Palestina yang sangat membutuhkan bantuan. "Ini semua saya lakukan ikhlas karena Allah. Semoga bisa bermamfaat bagi warga Palestina," imbuhnya.
Konser Muharram ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf. Kegiatan konser ini diisi pula dengan orasi dari seorang pemuka agama asal Palestina, Syekh Mohammad Al-Faroh, yang diselingi dengan cuplikan video aksi kebrutalan tentara Israel dan kondisi rakyat Palestina.
Sementara Wabup Kukar HM Ghufron Yusuf mengaku bangga dengan ditunjuknya Kukar, khususnya Tenggarong, menjadi salah satu dari 7 kota di Indonesia yang menjadi tempat pagelaran konser amal ini.
Dikatakan Ghufron, ada dua hal yang perlu diketahui kenapa rakyat Indonesia harus membantu Palestina. Pertama karena faktor sesama umat Muslim, dimana disana ada kiblat pertama umat Islam yakni Masjid Al-Aqsa. Kedua, Palestina berjasa besar bagi Indonesia sebagai negara pertama yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Selain itu, lanjutnya, konstitusi Indonesia mengamanatkan agar penjajahan di muka dunia harus dihapuskan. Dan Palestina adalah satu-satunya negara yang masih terjajah di dunia ini. "Perlu diingat Palestina sudah lebih dari 65 tahun dijajah oleh Israel. Tentu kita pernah merasakan penderitaannya karena pernah dijajah jug," demikian katanya. (win)
|