Aneka Lomba Marakkan Hari Sumpah Pemuda, Ini Dia Pemenangnya
Mahasiswi Unikarta Tenggarong, Noviannur, berhasil menyabet gelar Juara I Lomba Menyanyi Lagu Pop Photo: Dok. KNPI Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 23/10/2014 19:24 WITA
Sejumlah lomba telah dilaksanakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam rangka menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun 2014.
Lomba yang diperuntukkan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa itu meliputi Lomba Menyanyi Lagu Dangdut, Lomba Menyanyi Lagu Pop, Lomba Baca Puisi serta Lomba Menulis Esai.
Untuk lomba menyanyi dan baca puisi yang digelar di panggung terbuka Taman Ulin, Tenggarong, Sabtu (18/10) malam lalu, telah diketahui hasilnya. Sedangkan untuk lomba menulis esai baru akan diumumkan pada 27 Oktober mendatang.
"Penyerahan hadiah untuk para pemenang akan dilaksanakan usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Kantor Bupati Kukar pada 28 Oktober nanti," terang Tohari selaku ketua panitia pelaksana.
Pelajar SMKN 1 Tenggarong, Fitri Windya Wati, keluar sebagai Juara I Lomba Menyanyi Lagu Dangdut Photo: Dok. KNPI Kukar | | |
Dari ajang lomba menyanyi lagu dangdut maupun pop, dewan juri yang terdiri dari Jemy Satliyawan, Fauziah AR dan Agustina memutuskan nama Fitri Windya Wati dari SMKN 1 Tenggarong sebagai Juara I Lomba Menyanyi Lagu Dangdut Tingkat Pelajar dan Mahasiswa.
Sementara untuk kategori Lagu Pop, predikat Juara I berhasil diraih Noviannur yang merupakan mahasiswi Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong. (Lihat daftar pemenang selengkapnya di bagian bawah)
Sedangkan untuk Lomba Baca Puisi, predikat juara I diraih Esti Rima Shekta dari SMAN I Tenggarong. Kemudian Juara II ditempati Radhika Darmawan dari MTs PPKP dan Juara III diraih Riska Elvira dari Universitas Mulawarman.
Dewan juri Lomba Baca Puisi yang diwakili Nala Arung mengaku sangat bangga dengan tingginya minat pelajar dan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam lomba ini.
"Jumlah pesertanya mencapai 71 orang. Ini sebuah pencapaian yang sangat membanggakan. Semoga melalui lomba-lomba seperti ini akan mampu membangkitkan minat generasi muda untuk mencintai seni membaca puisi," katanya.
Menurut Nala Arung, dalam membaca puisi tidak ada istilah salah atau benar. "Karena yang menjadi penilaian adalah interprestasi, ekspresi vokal, ekspresi visual dan kreativitas," demikian ungkapnya. (win)
|