Kasus Penyerangan dan Penembakan Tugboat di Loa Kulu Polisi Ringkus 9 Oknum Anggota Ormas Kapal tugboat Berau Coal 30 saat sandar di Tenggarong usai penyerangan oknum anggota sebuah ormas Photo: Istimewa
Kapolres Kukar AKBP Mukti Juharsa menunjukkan buku catatan ormas mengenai aktivitas mereka selama ini terhadap tugboat yang melintas Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 24/09/2014 21:08 WITA
Satu orang Anak Buah Kapal (ABK) mengalami luka tembak di bagian perut saat sekelompok oknum anggota ormas menyerang dan menembaki kapal tugboat Berau Coal 30 yang melintas di perairan sungai Mahakam, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Selasa (23/09) malam sekitar pukul 19.00 WITA.
Ternyata, peristiwa penyerangan ini terjadi lantaran para pelaku dendam kepada pihak ABK Berau Coal 30 yang tak mau memberi bahan bakar jenis solar kepada mereka.
Menurut Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar), AKBP Mukti Juharsa, pihaknya telah menangkap para pelaku hanya 1 jam setelah kejadian. "Ada 8 pelaku yang ditangkap satu jam setelah kejadian. Kemudian 1 pelaku lagi ditangkap tadi siang sekitar pukul 11.00 WITA. Sementara 2 orang lagi masih dikejar," ujar Mukti.
Ditambahkan Kapolres Kukar, para pelaku kini masih ditahan di Mapolsek Loa Kulu. Sejumlah barang bukti juga berhasil diamankan, diantaranya adalah satu buah senapan angin, 3 buah senjata tajam, jeriken serta kemeja ormas yang dikenakan pelaku.
"Pelaku dijerat Pasal 368 subsider 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 9 tahun," tegas Mukti didampingi Wakapolres Kompol Winardi dan Kapolsek Loa Kulu Ida Bagus WS dalam konferensi pers di Tenggarong tadi siang.
Kejadian penyerangan dan penembakan tugboat ini membuat Kapolres Kukar geram. Kapolres menegaskan, pihaknya akan melakukan patroli air bekerjasama dengan Polairud Polda Kaltim.
Tak hanya itu, Kapolres menyatakan anggotanya siap melakukan pengawalan bersenjata lengkap di setiap kapal. "Jika ada yang menyerang lagi, akan kita tembak di tempat," tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan salah seorang ABK Berau Coal 30, Patir, penyerangan ini terjadi sekitar pukul 19.00 WITA ketika kapal mereka tengah menarik tongkang tanpa muatan menuju Kutai Barat.
Menurut Patir, saat itu ada 6 perahu kayu mendatangi kapal mereka. Saat berjarak sekitar 7-10 meter, para pelaku langsung menembakkan senjatanya ke arah kapal. "Mereka bergantian menembakkan senjata secara beruntun. Mereka menembak dari sisi kanan dan kiri," ungkapnya.
Saat menembak, kata Patir, para pelaku tidak ada mengeluarkan sepatah katapun. Para pelaku terus menembak agar kapal berhenti. "Saat ditembaki itu, kami semua bersembunyi didalam, tapi satu kawan kami bernama Asdin tertembak dan mengenai perut sebelah kirinya," ujar pria asal Palopo ini.
Lantaran terus ditembaki dan takut para pelaku naik ke atas kapal, salah satu ABK kemudian memutuskan tali penarik tongkang. "Talinya berhasil kami putus dan kami langsung kabur. Tapi kami dikejar sama mereka. Sampai perbatasan Tenggarong-Loa Kulu, mereka sudah tidak mengejar lagi," katanya.
Asdin yang menjadi korban luka tembak kemudian dilarikan anggota Polres Kukar ke RSUD AM Parikesit setelah kapal merapat di dermaga sekitar lokasi proyek pembangunan Jembatan Kartanegara, Tenggarong. Sedangkan tongkang tanpa muatan yang hanyut terbawa arus sungai Mahakam telah diamankan dan dibawa ke tepi sungai. (win)
|