Termasuk 5 Proyek di Kukar Bandara Sultan AM Sulaiman dan Proyek MP3EI Diresmikan Presiden SBY Presiden SBY saat meresmikan perluasan terminal bandara Sultan AM Sulaiman Sepinggan dan proyek MP3EI di Kaltim, Senin (15/09) kemarin, di Balikpapan Photo: Dok. Sekretariat Negara RI
Bupati Kukar Rita Widyasari dan Sultan Kutai HAM Salehoeddin II bersama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 16/09/2014 22:38 WITA
Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan 7 proyek pembangunan yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Senin (15/09) kemarin di Balikpapan.
Dari 7 proyek tersebut, empat proyek diantaranya berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yakni PLTU Embalut 110 MW, PLTG Senipah 2x40 MW dan PLTG Peaking 2x60 MW, serta proyek anjungan Sisi-Nubi 2B di lepas pantai Kukar yang dikerjakan perusahaan migas multinasional Total E&P Indonesie.
Selain itu, Presiden SBY juga melakukan groundbreaking proyek pembangunan kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) yang berada di Tenggarong Seberang.
Bupati Kukar Rita Widyasari yang hadir pada acara peresmian tersebut bersama Ketua Sementara DPRD Kukar H Salehudin dan Sultan Kutai HAM Salehoeddin II mengatakan sangat bangga dengan diresmikannya bandara internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan serta sejumlah proyek MP3EI di Kukar oleh Presiden SBY.
"Kita perlu berbangga karena bandara tersebut menggunakan nama Sultan dari Kerajaan Kutai, sebagai orang Kutai saya sangat bangga," katanya.
Terkait peresmian proyek pembangkit listrik yang ada di wilayah Kukar, Rita berharap agar ke 3 pembangkit listrik tersebut dapat mengatasi krisis listrik yang kerap terjadi di Kaltim.
"Pembangkit listrik ini tak hanya bisa menerangi 3 daerah yaitu Balikpapan, Samarinda dan Kukar, tetapi juga melalui Sistem Mahakam akan bisa menerangi daerah lain asalkan ada jaringannya," ujar Rita
Usai peresmian, lanjut Bupati Kukar, dirinya akan menemui Menko Perekonomian Chairul Tanjung untuk membahas kelanjutan salah satu proyek MP3EI, yakni pembangunan Jembatan Loa Kulu, yang telah diajukan untuk MP3EI dalam APBN.
"Jembatan tersebut sepenuhnya dibiayai oleh APBN. Sebetulnya sudah masuk Rp 30 milyar. Tetapi agak tersendat dan akan kembali dianggarkan pada anggaran tahun 2015," ungkapnya.
Rita juga mengatakan, Presiden SBY berpesan kepadanya untuk tidak selalu mengandalkan APBN karena Indonesia masih membutuhkan Rp 4.700 triliun untuk membiayai pembangunan dan tidak mungkin hanya fokus di Kaltim, sehingga faktor swasta sangat dibutuhkan.
"Alhamdulilah saya telah melaksanakanya. Salah satunya nanti tanggal 26 September Kukar akan groundbreaking bandara tanpa APBN dan APBD. Nantinya juga akan ada mal dan Creative Park yang akan dibangun oleh sektor swasta, bukan dengan biaya APBD," pungkasnya. (lin/win)
|