Kebakaran Loa Ipuh Asal Api dari Rumah yang Ditinggal Mudik Lebaran Wabup Kukar HM Ghufron Yusuf (kedua dari kanan) mengamati puing-puing yang menjadi titik awal terjadinya kebakaran besar di Loa Ipuh Photo: Agri
Api berkobar hebat di gang 3 Jalan DI Panjaitan, Tenggarong, Jum'at (01/08) sore kemarin Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 02/08/2014 18:01 WITA
Kebakaran besar yang melanda RT 2 Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong, Jum'at (01/08) kemarin, menghanguskan 65 rumah warga yang berada di Gang 2, Gang 3 dan Gang Keluarga Jalan DI Panjaitan.
Dari keterangan sejumlah warga, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.20 WITA itu berawal dari sebuah rumah kontrakan yang ditinggal penyewanya untuk berlebaran di Jawa.
Dugaan sementara, kebakaran ini dipicu oleh korsleting atau hubungan arus pendek listrik di rumah kontrakan milik Mirhanuddin (31), Kelurahan Loa Ipuh Darat.
"Saat api berkobar, rumah ini memang dalam keadaan kosong. Karena orang yang menyewa sudah pulang ke Jawa sebelum Lebaran. Meski begitu, listrik di rumah ini tetap menyala siang malam," ujar Darwis, salah seorang warga Jalan DI Panjaitan.
Sementara Kapolres Kukar AKBP Abdul Karim melalui Kapolsek Tenggarong AKP Zainal Arifin mengatakan sebab-sebab kebakaran masih diselidiki tim Inafis Polres Kukar.
"Asal api berasal dari rumah yang disewa Irno (27). Saat kejadian, yang bersangkutan sedang berada di Jawa. Kami sudah menghubungi Irno, dan dia akan segera kembali ke Tenggarong," ujar Zainal.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar H Darmansyah mengatakan pihaknya telah beberapa kali melakukan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bahaya kebakaran. "Apalagi daerah kita saat ini telah memasuki musim kemarau," imbuhnya.
Oleh karena itu, Darmansyah kembali mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dengan memastikan bahwa kompor atau peralatan elektronik sudah dalam keadaan aman sebelum tidur atau bepergian ke luar rumah.
"Khusus peralatan listrik, pastikan jika kabel-kabel yang digunakan sudah memenuhi standar. Dan kalau kabel tersebut sudah berusia 20 tahun, sudah harus diganti atau diremajakan," pesannya.
Dan sebagai langkah antisipasi jika terjadi kebakaran, lanjutnya, warga bisa menyiapkan alat-alat pemadam sederhana seperti karung goni atau selimut yang bisa direndam dalam bak penampung air. "Jika perlu, warga di setiap rumah memiliki APAR (Alat Pemadam Api Ringan) kapasitas 5 kg," katanya.
Kemudian Darmansyah meminta warga untuk menyimpan nomor telepon BPBD Kukar yakni (0541) 661009 di ponsel masing-masing. "Jadi kalau ada kebakaran, segera hubungi kami di nomor itu," pungkasnya. (win)
|