Dikunjungi Delegasi 11 Negara Sultan Kutai Asyik Ngobrol Dengan Delegasi Belanda Delegasi mancanegara peserta EIFAF 2014 disuguhi tari-tarian adat Keraton Kutai saat berkunjung ke Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong, Rabu (18/06) lalu Photo: Agri
Sultan Kutai HAM Salehoeddin II berbincang akrab dengan delegasi kesenian negeri Belanda Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 20/06/2014 20:29 WITA
Seluruh delegasi kesenian mancanegara peserta Erau & International Folk Art Festival (EIFAF) 2014 mendapat kehormatan untuk bertemu Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong, Rabu (18/06) lalu.
Kedatangan ratusan peserta EIFAF 2014 dari 11 negara anggota CIOFF atau Dewan Internasional Organisasi Festival dan Kesenian Rakyat ini disambut hangat oleh Sultan Kutai, didampingi Presiden CIOFF Indonesia Said Rachmat.
Dua tarian adat Keraton Kutai yakni Tari Persembahan dan Tari Ganjar Ganjur disuguhkan di hadapan delegasi kesenian dari 11 negara tersebut, yakni Bangladesh, Mesir, Korea Selatan, Filipina, Kolombia, Rusia, Kroasia, Belanda, Latvia, Hongaria dan Italia.
Usai kedua tarian tersebut, para penari Keraton kemudian mengajak beberapa perwakilan delegasi mancanegara untuk menarikan tarian Ganjar Ganjur bersama-sama.
Delegasi Mesir menyerahkan cenderamata untuk Sultan HAM Salehoeddin II Photo: Agri | | |
Suasana pun Acara kunjungan ke Kedaton ini diakhiri dengan tukar menukar cenderamata antara Sultan Kutai dengan masing-masing pimpinan delegasi 11 negara.
Kunjungan ramah tamah dengan Sultan Kutai ini terasa lebih berkesan bagi delegasi kesenian negeri Belanda. Pasalnya, Sultan mengajak mereka untuk mengobrol tentang berbagai hal dalam bahasa Belanda.
Ya, Sultan Kutai memang pernah tinggal di Belanda untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Leiden. Tak heran jika Sultan dan permaisuri bisa fasih berbahasa Belanda.
"Senang sekali bisa bertemu Sultan. Beliau sangat ramah dan bahasa Belandanya sangat bagus," ujar Gerharda Theresia Rikken, pimpinan delegasi Belanda.
Menurut wanita sepuh berusia 68 tahun tersebut, Sultan banyak bercerita tentang dirinya ketika masih tinggal di Belanda dan bertanya mengenai keadaan di Belanda saat ini. "Beliau juga bercerita bahwa beliau sangat suka ikan Haring (ikan yang biasa dimakan mentah di Belanda-red)," demikian katanya. (win)
|