Semarak dan Meriah, Tasmiyah Cucu ke-6 Bupati Kukar
Suasana upacara Tasmiyah atau pemberian nama putri pasangan Endri Erawan-Silvi Agustina Syaukani di gedung PKM, Tenggarong Seberang Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 14/11/2005 13:33 WITA
Upacara Tasmiyah dan Naik Ayun cucu ke-6 Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Dr H Syaukani HR MM sekaligus perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 H Syaukani HR berlangsung meriah dan semarak di Gedung Putri Karang Melenu (PKM), Tenggarong Seberang, Minggu (13/11) kemarin.
Tak kurang dari 2 ribuan undangan hadir dalam acara ini mulai dari para pejabat Muspida Kaltim, pejabat Muspikab Kukar, pejabat di lingkungan Pemkab Kukar, para pengusaha hinga tokoh masyarakat.
Dalam acara Tasmiyah kemarin, cucu ke-6 Syaukani yang merupakan anak ke-3 dari pasangan Endri Erawan ST MM dan Selvi Agustina --putri sulung H Syaukani-Dayang Kartini-- ini diberi nama Ziva Zenobia Erawan (Ziva).
Bupati Kukar H Syaukani HR ketika menggunting rambut cucu keenamnya yang digendong Ny Hj Dayang Kartini dalam upacara Naik Ayun Photo: Joe | | |
Ziva yang dilahirkan dengan persalinan secara normal di RS Medistra Jakarta ini lahir pada tanggal 30 Juli 2005 lalu. Usai upacara Tasmiyah dilanjutkan dengan upacara adat Kutai Naik Ayun.
Pada upacara adat Naik Ayun ini, turut memberikan restu secara berturut-turut adalah Sultan Kutai H Aji Mohammad Salehuddin II, Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs DPM Sitompul SH MH, pengusaha H Yos Sutomo, Ketua DPRD Kukar H Bachtiar Effendi dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat dan keluarga dekat Syaukani-Dayang Kartini lainnya.
Upacara Naik Ayun adalah upacara adat Kutai yang diperuntukkan bagi seorang bayi yang baru dilahirkan untuk mengenal dunia disekitarnya. Upacara ini ditandai dengan memotong rambut dan kemudian memercikkan air kembang ke seluruh tubuh bayi. Kemudian bayi ditaruh ke dalam ayunan yang telah dibuat secara khusus.
Mulai memotong rambut bayi hingga memasukkannya ke dalam ayunan ini dilakukan secara bergantian oleh orang yang dituakan atau yang memiliki jabatan. Setelah itu, kepada bayi diberi makan serba sedikit dan ala kadarnya mulai dari makanan yang manis, pedas hingga pahit. Prosesi upacara Naik Ayun diakhiri dengan menginjakkan kaki bayi kepada benda berupa sebongkah batu, tanah, segayung air serta sepotong besi.
H Syaukani HR memotong tumpeng disaksikan cucu, keluarga dan Sultan Kutai HAM Salehoeddin II (kiri) Photo: Joe | | |
Menurut salah seorang anggota DPRD Kukar dari Fraksi Partai Golkar H Hermain D BA, maksud dari prosesi upacara ini adalah agar si bayi dapat lebih awal mengenal alam dunia ini dengan sebaik-baiknya. Selama berlangsungnya upacara ini, para undangan ber-shalawat atau membawakan lagu-lagu pujian bagi Nabi Besar Muhammad SAW yang diiringi dengan tetabuhan rebana oleh pemain hadrah.
Sementara perayaan HUT H Syaukani HR ke-57 yang jatuh pada tanggal 11 November ini diawali dengan pemotongan puncak tumpeng yang kemudian diserahkan kepada Sultan Kutai HAM Salehoeddin II, dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun yang diserahkan Syaukani kepada Kapolda Kaltim.
Puncak acara HUT Syaukani ini ditandai penyerahan sekuntum bunga dari sang istrinya Hj Dg Kartini kepada Syaukani dilanjutkan dengan penyampaian hikmah ulang tahun oleh Habib Mohammad bin Alwi dari Jakarta dan diakhiri ucapan selamat oleh para undangan yang hadir.
Habib Mohammad dalam hikmahnya mengatakan, inti dalam merayakan ulang tahun adalah agar manusia lebih mengingat akan kemampuannya yang serba terbatas. Menurut Habib Muhammad, manusia yang berguna bagi dunia dan akhirat adalah manusia yang dapat memanfaatkan 4 kemampuan yang dimiliki yaitu akal pikiran, kesabaran, memiliki rasa malu yang tinggi dan selalu ingin mencari ilmu pengetahuan dunia maupun akhirat. (joe)
|