Beseprah Kembali Digelar Delegasi Mancanegara Antusias Cicipi Kuliner Kutai Delegasi kesenian mancanegara ikut menyantap makanan khas Kutai di acara Beseprah Photo: Agri
Bupati Rita Widyasari didampingi Putra Mahkota Kesultanan Kutai dan Kapolres Kukar memukul kentongan tanda dimulainya Beseprah Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 19/06/2014 09:59 WITA
Untuk keempat kalinya, pesta adat Erau dimeriahkan dengan acara makan-makan Beseprah. Acara makan bersama sambil duduk bersila dan berhadap-hadapan ini digelar Rabu (18/06) pagi kemarin di Jalan Diponegoro, Tenggarong.
Selain diikuti ribuan warga Tenggarong dan para pejabat Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), acara makan Beseprah kemarin pagi diikuti pula oleh perwakilan delegasi mancanegara peserta Erau & International Folk Art Festival (EIFAF) 2014.
Acara makan-makan Beseprah ini dimulai sekitar pukul 08.40 WITA yang ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Bupati Rita Widyasari bersama Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adinigrat, serta pejabat lainnya.
Dikatakan Bupati Kukar Rita Widyasari, kegiatan makan Beseprah ini merupakan tradisi di lingkungan Kesultanan dan masyarakat Kutai di masa lalu yang kembali dihidupkan lewat pesta adat Erau untuk kesekian kalinya.
"Kegiatan ini merupakan wujud kebersamaan dan silaturahmi antara Pemerintah Daerah dengan Kesultanan dan seluruh masyarakat yang hadir pada acara Beseprah ini," ujarnya.
Kegiatan makan Beseprah ini tentu saja mendapat sambutan antusias masyarakat yang telah berbondong-bondong ke lokasi acara sejak pukul 08.00 WITA.
Pasalnya, ada beraneka macam hidangan yang disiapkan oleh instansi pemerintahan, swasta maupun organisasi. Semua bisa dinikmati secara gratis dan sepuas-puasnya.
Delegasi kesenian mancanegara juga tampak menikmati makanan yang disajikan pada acara Beseprah ini. Mereka tampak penasaran untuk mencoba mencicipi semua makanan yang ada.
Bahkan seorang gadis anggota delegasi kesenian Latvia harus merasakan pedasnya Pirik Cabek Kuini (sambel dengan potongan Mangga Kuini). Rupanya, dia tak mengetahui kalau yang dicicipinya adalah sambel.
"Banyak makanan pedas disini. Tapi saya suka makanan lainnya seperti nasi (Nasi Kebuli-red), dan beberapa kue," ujar Liga Gribuste (17), si gadis manis asal Latvia.
Senada dengan Liga, anggota delegasi kesenian dari Kolombia, Maria Paride (20), mengaku antusias untuk mencicipi kuliner khas Kutai. "Saya mencoba nasi, juga kue yang warnanya coklat dan hijau. Tapi saya paling suka kue yang warnanya coklat itu (Jajak Cincin-Red)," imbuhnya.
Delegasi negeri tetangga Filipina juga tak kalah antusias. Adonis Voltaire Villanueva (40) mengaku sangat menyukai makanan yang dihidangkan. Apalagi dari segi cita rasa, ada kemiripan dengan makanan di Filipina.
"Saya suka makanannya. Saya mencoba hampir semuanya karena saya ingin membandingkan makanan Indonesia dengan Filipina. Kebanyakan makanannya agak pedas, sama dengan di daerah Filipina Selatan. Kalau Filipina Utara, makanannya tidak terlalu pedas," ujar seniman musik Filipina ini. (win)
|