Upacara Adat Mendirikan Ayu Tanda Dimulainya Erau 2014
Suasana upacara adat Mendirikan Ayu di Keraton Kutai Kartanegara, Tenggarong, tadi pagi Photo: Humas Kukar/Rahman
|
KutaiKartanegara.com - 15/06/2014 19:29 WITA
Pesta adat Erau 2014 telah resmi dimulai. Dimulainya Erau Adat Kutai ini ditandai dengan dilaksanakannya upacara adat Mendirikan Ayu di Keraton Kutai Kartanegara atau Museum Mulawarman, Tenggarong, Minggu (15/06) pagi.
Ritual adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura ini dipimpin langsung oleh Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II, disaksikan Gubernur Kalimantan Timur H Awang Faroek Ishak, Bupati Rita Widyasari, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Syamsul Mu'arif, serta undangan lainnya.
Ayu ini didirikan oleh beberapa orang yakni Dandim 0906 Tenggarong Letkol Inf Frits Rizard Pelamonia, Sekretaris Kabupaten Kutai Kartanegara Edi Damansyah yang mewakli tokoh masyarakat, dan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Ayu sendiri merupakan sebuah tiang yang berbentuk tombak dari kayu ulin yang juga biasa disebut dengan nama Sangkoh Piatu, yang pada batangnya diikatkan Tali Juwita dan Tali Cinde.
Tali Juwita yang terdiri dari 3 utas menyimbolkan berbagai lapisan masyarakat, sedangkan tali Cinde yang menyimbolkan keluarga Sultan Kutai.
"Mendirikan Ayu merupakan sebuah simbolisasi dari upaya untuk mencapai atau mendirikan kerahayuan, yakni keselamatan atau ketentraman," ujar Menteri Sekretaris Keraton Kesultanan Kutai, HAP Gondo Prawiro.
Dengan telah berdirinya Ayu di Keraton Kutai Kartanegara, lanjut Gondo Prawiro, maka pesta adat Erau secara resmi telah dimulai.
Usai prosesi Mendirikan Ayu, acara dilanjutkan dengan pemberian gelar oleh Sultan Kutai kepada Kepala BNPB RI Syamsul Mu'Arif yang diberi gelar Pangeran Merto Negoro. (man/win)
|