Sebelum Erau Dimulai, Sultan dan Putra Mahkota Laksanakan Beluluh Suasana upacara adat Beluluh terhadap Sultan Kutai HAM Salehoeddin II yang digelar di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong, Rabu (11/06) pagi Photo: Humas Kukar/Lina
Sultan Kutai HAM Salehoeddin II dan Bupati Rita Widyasari melakukan ritual Ketikai Lepas usai Sultan menjalani upacara adat Beluluh Photo: Humas Kukar/Lina
|
KutaiKartanegara.com - 11/06/2014 19:34 WITA
Tak terasa, pesta adat Erau akan digelar pada Minggu (15/06) mendatang di kota Tenggarong. Sebelum Erau dimulai, pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura telah menggelar serangkaian ritual pendahuluan.
Upacara adat Beluluh menjadi ritual pertama yang digelar jelang dimulainya pelaksanaan Erau 2014. Upacara adat ini dijalani langsung oleh Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II dan Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong, tadi pagi.
Tampak hadir pada upacara adat ini di antaranya adalah Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, Wabup HM Ghufron Yusuf, Sekkab Kukar Edi Damansyah, kepala dinas/instansi serta keluarga besar kerabat Kesultanan Kutai.
Dalam upacara adat ini, Sultan Kutai duduk di atas sebuah balai bambu kuning dengan dikelilingi 4 orang kerabat Keraton yang membentangkan kain Kirab Tuhing di atas kepala Sultan.
Sementara seorang pimpinan Belian membacakan mantra-mantra untuk memohon keselamatan bagi Sultan Kutai yang akan melaksanakan Erau.
Usai menjalani Beluluh, Sultan Kutai selanjutnya melakukan ritual Ketikai Lepas dengan Bupati Kukar Rita Widyasari, Wabup HM Ghufron Yusuf dan Sekkab Edi Damansyah. Setelah Sultan Kutai selesai menjalani prosesi Beluluh, giliran Putra Mahkota Kesultanan Kutai menjalani ritual serupa.
Sementara Bupati Rita Widyasari usai ritual tersebut mengatakan, Beluluh merupakan salah satu upacara sakral yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.
"Satu hal yang tak bisa dibantah adalah Erau merupakan rutinitas kegiatan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Mudah-mudahan hal ini terus dilestarikan dan menjadi penghormatan kepada leluhur," pungkasnya. (lin/win)
|