Tenggarong Diserbu, Pulau Kumala Laris Manis Aktivitas di sungai Mahakam yang disibukkan dengan perahu-perahu motor ketinting yang membawa para pelancong dari dan ke Pulau Kumala Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 08/11/2005 21:31 WITA
Selama libur Lebaran yang berakhir hari ini, kota Tenggarong mendapat serbuan para pelancong dari luar kota yang ingin berekreasi di sejumlah obyek wisata yang ada di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tersebut.
Dari pantauan KutaiKartanegara.com, serbuan para turis lokal tersebut paling banyak terjadi pada hari Sabtu (05/11) dan Minggu (06/11). Sedangkan pada hari Senin kemarin hingga siang tadi, jumlah kunjungan ke kota Tenggarong tersebut mengalami sedikit penurunan.
Dari nomor polisi kendaraan yang digunakan, kebanyakan para pelancong tersebut berasal dari kota Samarinda, Balikpapan, Bontang dan warga Kukar sendiri. Tiga obyek wisata yang paling banyak diserbu para pelancong tersebut pusat rekreasi Pulau Kumala, disusul Museum Mulawarman, kemudian Planetarium Jagad Raya.
Bahkan ketika puncak kunjungan terjadi pada akhir pekan lalu, kapasitas parkir yang terbatas di tiga obyek wisata tersebut menyebabkan banyak kendaraan milik pelancong terpaksa harus diparkir di sepanjang jalan.
Sementara itu, kesibukan juga terjadi di Dermaga Penyeberangan Pulau Kumala. Puluhan perahu motor ketinting hilir-mudik menyeberangkan para pelancong. Hal ini membuat para motoris perahu ketinting sumringah karena keuntungan mereka bertambah dengan banyaknya para pelancong yang ingin menggunakan jasa mereka.
Menurut pengakuan seorang motoris bernama Syarifuddin, para pengunjung pulau Kumala mulai ramai menggunakan jasa penyeberangan sejak pagi hingga sore hari. Hal ini tentu saja membuat penghasilan mereka menjadi bertambah dibanding hari-hari biasanya.
Dikatakannya, untuk sekali menyeberang dikenakan tarif sebesar Rp 3 ribu per orang. "Masing-masing perahu ketinting maksimal membawa 6 penumpang, jadi sekali menyeberang biayanya Rp 18 ribu," ujarnya usai menurunkan beberapa penumpang di Dermaga Penyeberangan Pulau Kumala.
Tak jauh beda dengan Dermaga Penyeberangan Pulau Kumala, kesibukan juga tampak terjadi di terminal kereta gantung, Tenggarong Seberang. Ratusan pelancong rela mengantri untuk naik kereta gantung menuju Pulau Kumala tersebut.
"Kalau naik perahu, saya nggak berani. Soalnya banyak anggota keluarga saya nggak bisa berenang. Apalagi anak-anak belum pernah naik kereta gantung," imbuh Setiawan, salah seorang warga Samarinda, saat menanti giliran bersama ratusan pelancong lainnya. (win)
|