Tiga Perusahaan Bentuk Konsorsium Pembangunan Bandara Khusus di Loa Kulu
Bupati Rita Widyasari ikut menandatangani MOU konsorsium percepatan bandara khusus di Kukar Photo: Humas Kukar/Dewi
|
KutaiKartanegara.com - 22/05/2014 17:00 WITA
Untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan bandara khusus di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), 3 perusahaan sepakat membentuk konsorsium.
Ke tiga perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut terdiri dari Perusda Tunggang Parangan selaku pemilik lahan 98 ha dan penyertaan modal dari Pemkab Kukar, PT Sinergi Nusantara Abadi (PT SNA) sebagai pemilik lahan 256 ha, dan PT Agung Surya Kencana (PT ASK) selaku investor.
Pembentukan konsorsium pembangunan bandara khusus ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MOU) atau nota kesepahaman yang ditandatangani di Jakarta oleh Direktur Perusda TP Erwinsyah, Anton Budiman dari PT SNA dan Sutikno dari PT ASK, Senin (19/05) lalu.
Penandatanganan MOU ini juga disaksikan Bupati Kukar Rita Widyasari, pihak CND Global Corp selaku kontraktor pembangunan bandara. CND Global Corp sendiri merupakan mitra dari Hanjin, pemilik maskapai penerbangan Korean Air.
Selain itu, hadir pula Kepala Dinas Perhubungan Kukar Marsidik dan Kepala Badan Penanaman Modal & Promosi Daerah (BPMPD) Kukar, Bambang Arwanto.
Adapun ruang lingkup pekerjaan yang disepakati dalam perjanjian tersebut diantaranya mempercepat proses perizinan pembangunan bandara di Kementerian Perhubungan RI, mempercepat penyelesaian dokumen penguasaan lahan, membangun bandara khusus beserta fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengelola operasional dan perawatan bandara khusus secara bersama-sama.
Sementara itu, Bupati Kukar Rita Widyasari mengingatkan agar tim yang terlibat dalam konsorsium ini dapat segera bekerja dengan mendatangi Menteri Perhubungan RI guna memverifikasi aset tanah milik konsorsium.
Selanjutnya menindaklanjuti proses verifikasi konsorsium bandara dari Dirjen Perhubungan Udara menyangkut kriteria hukum, teknis dan keuangan dalam mengurus izin pembangunan bandara khusus, dilanjutkan dengan melakukan presentasi di Dirjenhub Udara mengenai kesiapan pembangunan bandara dan peninjauan lokasi bandara.
Menurut Rita, bandara khusus di desa Jongkang tersebut dibangun atas dasar permintaan dari pihak perusahaan yang beroperasi di Kukar, guna memudahkan perjalanan ke luar daerah.
Meski bandara yang akan dibangun nanti merupakan bandara khusus, lanjut Rita, namun dalam hal pembangunannya bandara tersebut akan bertaraf internasional.
"Bandara khusus ini akan bertaraf internasional, karena kita memliki dana besar dari investor. Ke depannya bisa saja bandara tersebut digunakan untuk umum. Saya berharap kerjasama ini dapat mempercepat pembangunan bandara sesuai kesepakatan yaitu bisa terealisasi pada tahun 2016," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan presentasi oleh pihak CND Global Corp selaku kontraktor pembangunan bandara khusus di Loa Kulu yang disampaikan Linny Pangemanan.
Dikatakan Linny, CND Global Corp telah berpengalaman dalam membangun sejumlah bandara internasional. Beberapa di antaranya adalah bandara Pohang, bandara internasional Muan, serta landasan pacu di bandara Gimhae (Korea Selatan), bandara internasional Luanda di Anggola, dan bandara internasional Libreville di Gabon.
"Bandara khusus yang dibangun di Kukar nanti mencontoh bandara Incheon di Korea Selatan dalam skala kecil, namun sesuai permintaan investor pembangunan bandara ini tipenya seperti bandara di Dubai," demikian katanya. (dew/win)
|