Sempat Diwarnai Insiden Power Metal Jadi Bintang Kukar Rockin' Fest 2014 Aksi Power Metal mampu menghipnotis puluhan ribu penonton Kukar Rockin' Fest 2014 Photo: Agri
Aksi Arul Efansyah dengan lengkingan suaranya yang khas Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 11/03/2014 01:01 WITA
Grup musik legendaris Indonesia, Power Metal, berhasil memuaskan puluhan ribu penonton yang memadati arena Kukar Rockin Fest (KRF) 2014 di Lapangan Panahan, GOR Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Minggu (09/03) malam.
Band yang dimotori Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Lucky SW (gitar), Babah (bass), Sastro Adi (keyboard) dan Eko Dinaya (drum) ini boleh dibilang menjadi bintang utama pada KRF 2014.
Meski penampilan mereka harus dihentikan sementara dan digeser oleh grup thrash metal asal Amerika Serikat, Testament, namun Power Metal dengan jiwa besar mau mengalah untuk tampil sebagai penyaji terakhir.
Ya, puluhan ribu penonton, termasuk Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari, menjadi saksi mata sebuah insiden di atas pentas KRF ketika penampilan Power Metal 'disabotase' oleh kru Testament.
Pihak Testament rupanya ingin tampil sesuai run down atau jadwal yang disusun, meski sebelumnya mereka telah meminta pengunduran jadwal manggung kepada pihak panitia.
Beberapa personil dan kru Power Metal, termasuk ribuan penonton, tidak terima ketika MC KRF 2014 masuk ke pentas setelah berakhirnya lagu kedua dan meminta grup tersebut mengakhiri penampilannya dengan menyebut alasan izin keamanan yang mengharuskan gelaran KRF 2014 selesai sebelum tengah malam.
Situasi mulai memanas. Penonton berseru agar Power Metal tetap melanjutkan konsernya. Tak ingin mengecewakan penonton, Arul dkk pun ingin menutup konser mereka dengan tembang bertajuk Satu Jiwa.
Saat Arul membawakan lagu tersebut, tiba-tiba vokalis Testament yakni Chuck Billy masuk ke atas pentas sambil membawa segelas minuman dan meminta Power Metal menghentikan permainan. Namun Arul dkk tak menghiraukan aksi tak simpatik vokalis bertubuh besar itu. Hingga akhirnya ada kru Testament yang mencabut kabel audio instrumen Power Metal.
Para personil Power Metal langsung menghentikan aksi mereka. Pihak panitia dari Distorsi Rockaholicompany pun langsung mencoba menenangkan kru dan sejumlah personil Power Metal yang tidak terima atas perlakuan tersebut.
Suasana pun menjadi kisruh ketika beberapa penonton mulai melakukan pelemparan botol ke arah pentas. Ribuan penonton yang mayoritas adalah penggemar Power Metal ingin agar band favorit mereka tetap melanjutkan penampilannya.
Akbar Haka selaku show producer KRF 2014 pun menerangkan kepada pihak Power Metal bahwa Testament ingin tampil lebih cepat lantaran harus mengejar penerbangan pagi ke Jakarta untuk bertolak menuju Meksiko.
Para personil Power Metal dengan legowo pamit undur kepada penonton untuk sementara waktu meninggalkan pentas KRF 2014 Photo: Agri
Arul Efansyah mengaku terharu atas kesabaran ribuan penonton KRF 2014 yang setia menanti penampilan mereka Photo: Agri | | |
Setelah dilakukan negosiasi, akhirnya pihak Power Metal dengan berbesar hati mau mengalah dan akan tampil kembali di atas pentas usai penampilan Testament.
Puluhan anggota kepolisian mulai bersiaga di depan pentas untuk mengantisipasi kerusuhan massa yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu. Namun di luar dugaan, ribuan penonton justru mengambil sikap dengan melakukan aksi duduk di lapangan. Tidak ada aksi brutal dari penonton, petugas keamanan pun dapat bernafas lega.
Sebagian besar penonton masih tetap duduk-duduk tanpa memberikan reaksi terhadap penampilan Testament yang malam itu membawakan 10 lagu.
Usai lagu ke-10 yakni Over The Wall, Steve DiGiorgio (bassis) dan Chuck Billy sempat menanyakan kepada penonton apakah mereka masih ingin lanjut mendengarkan musik heavy metal?
Rupanya Testament sangat berharap penonton berteriak, "More! More! More!" Namun kenyataannya tidak ada. Testament pun harus menutup penampilan mereka dengan hambar. Bahkan Chuck Billy sempat menendang kaleng berisi bir lantaran kesal. Padahal, Testament telah menyiapkan 3 lagu tambahan sebagai penutup konser.
Ribuan penonton mengambil sikap dengan duduk di lapangan setelah Power Metal meninggalkan pentas Photo: Agri
"Kalian mau musik heavy metal lagi? Tidak?? Mereka tidak mau. Baiklah, selamat malam. Terima kasih Indonesia. Sampai ketemu lagi, terima kasih banyak," seru Chuck Billy sambil berjalan meninggalkan pentas.
Penonton pun kembali riuh dan mulai meneriakkan nama Power Metal. Tak berapa lama, Arul, sang vokalis Power Metal kembali memasuki pentas utama KRF 2014.
Sambil menanti kru panggung melakukan setting ulang peralatan, Arul pun berkomunikasi dengan penonton. Bahkan pria kelahiran Banjarmasin ini sesekali berceloteh dalam bahasa Banjar yang sangat dipahami warga Kalimantan pada umumnya, termasuk publik Tenggarong.
"Mohon maaf dingsanak sabarataan (saudara semua-red). Terpaksa peralatan di-setting lagi dari awal. Tapi kami terharu dan berterima kasih atas kesabaran dingsanak," ujarnya.
Namun penonton dapat memaklumi hal itu. "Kada apa-apa, julak (paman-red). Lain salah pian (bukan salah anda-red)," sahut salah seorang penonton di depan pentas.
Setelah semua siap, Power Metal pun menggebrak penampilan kedua mereka dengan menghadirkan lagu bertajuk Timur Tragedi. Ribuan penonton yang saat penampilan Testament melakukan aksi duduk di lapangan, kini berjingkrak-jingkrak dan ikut menyanyi bersama.
Aksi Power Metal yang mendapat sambutan antusias puluhan ribu penonton KRF 2014 Photo: Agri
Arul kemudian mengajak penonton untuk ikut menyanyikan bersama tembang bertajuk Bidadari, yang dilanjut dengan lagu berjudul Angkara.
Keterbatasan waktu memaksa Power Metal untuk mengakhiri konser mereka. Dan tembang Satu Jiwa yang sempat 'disabotase' pada penampilan pertama, kembali disuguhkan Power Metal. "Mohon maaf kami harus mengakhiri penampilan kami. Mudah-mudahan jika ada umur panjang, kita akan bertemu lagi," seru Arul.
Secara keseluruhan, Power Metal tampil membawakan 6 lagu. Dua lagu lainnya yang sempat dibawakan pada penampilan pertama di KRF 2014 adalah Penguasa dan Cinta Yang Tersita.
Senyum puas terpancar dari seluruh kerabat kerja penyelenggara KRF 2014 beserta kru dan personil Power Metal. Gelaran KRF 2014 yang sempat diwarnai insiden itu berakhir sukses, aman dan tetap tertib.
Dan penampilan Power Metal di pentas KRF 2014 telah membuktikan jika musik Indonesia masih menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Mereka lah yang sebenarnya menjadi magnet utama KRF 2014, bukan Testament! (win)
|