Tahun 2014 Kucurkan Rp 7,38 Milyar Empat Perusahaan Tambang Bentuk Asosiasi CSR Asosiasi CSR Berseri yang dibentuk 4 perusahaan tambang di Loa Janan dan Loa Kulu Photo: Agri
GM Work PT Bara Kumala Sakti Didik Marsono menandatangani kepakatan bersama pembentukan Asosiasi CSR Berseri Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 28/02/2014 13:19 WITA
Empat perusahaan tambang batubara yang beroperasi di wilayah Loa Janan dan Loa Kulu resmi membentuk Asosiasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berseri.
Asosiasi CSR Berseri ini dikukuhkan di Hotel Grand Fatma, Tenggarong, Kamis (27/02) kemarin, ditandai dengan penandatanganan kesepakatan oleh direksi dari 4 perusahaan yang terlibat yakni PT Alam Jaya Barapratama (AJB), PT Beringin Jaya Abadi (BJA), PT Bara Kumala Sakti (BKS) dan PT Rinjani Kartanegara (RK).
Turut menyaksikan pengukuhan Asosiasi CSR Berseri ini di antaranya adalah Camat Loa Kulu Hj Rusmina, Kasat Binmas Polres Kukar AKP Eko Achnanto, serta perwakilan pejabat dari dinas/instansi terkait.
Menurut Direktur PT BJA, Armansyah, saat ini ke 4 perusahaan sudah mengalokasikan dana CSR tahun 2014 sebesar Rp 7,388 milyar, dengan rincian PT AJB sebesar Rp 1.485.414.248, PT BJA Rp 1.644.782.087, PT BKS Rp 3.228.677.000 dan PT RK Rp 1.030.000.000.
"Jadi jumlah dana pelaksanaan program CSR tahun 2014 adalah sebesar Rp 7.388.873.335," kata Armansyah yang bertindak mewakili direksi perwakilan 4 perusahaan.
Ditambahkan Armansyah, dibentuknya Asosiasi CSR ini sebagai bentuk perwujudan perusahaan yang aman, bersahabat dan bermanfaat bagi pemegang saham, perusahaan, karyawan dan keluarga, pelanggan, penyalur, masyarakat, lingkungan dan Negara melalui implementasi program CSR.
"Misi kami yakni untuk melaksanakan program yang sesuai dan seimbang dengan kemampuan serta kapasitas perusahaan secara berkesinambungan demi terciptanya hubungan yang harmonis, sehingga kepercayaan ini dapat dirasakan sebagai aset oleh semua stakeholder," paparnya.
Sementara dikatakan Sonhadi Slamet selaku Ketua Panitia pengukuhan Asosiasi CSR Berseri, dengan terbentuknya asosiasi ini tak akan menjadi halangan serta hambatan lagi untuk memperbaiki sistem. Sehingga, lanjutnya, dengan adanya asosiasi ini, sistem bisa lebih transparan dan akuntabel.
"Berangkat dari hal tersebut, kami dari 4 perusahan yang bergerak di bidang pertambangan bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di 3 desa di Loa Janan dan Loa Kulu, yakni Bakungan, Jembayan dan Sungai Payang," imbuhnya.
Namun, tambahnya, untuk menjalankan program CSR ini sangat diharapkan sekali adanya kerjasama dari Pemkab Kukar serta masyarakat. "Asosiasi ini merupakan langkah penyaluran CSR yang tepat dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Dan asosiasi ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain yang ada di Kukar, khususnya yang ada di Loa Janan dan Loa Kulu, dan bisa tergerak hatinya untuk bergabung dalam asosiasi ini," harapnya.
Sementara ditambahkan General Manager (GM) PT BKS Didik Marsono, terbentuknya Asosiasi CSR Berseri ini diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah baru dan merubah citra perusahaan batubara yang selama ini dinilai kerap mengakibatkan dampak-dampak yang tidak dapat diterima bagi masyarakat, baik dari segi fisik maupun mental.
"Kami dari 4 perusahaan melakukan instrokpeksi, apa saja yang telah kami lakukan pada tahun-tahun kemarin, yang hanya sekedar memenuhi kewajiban yang sudah ditetapkan saja. Padahal, di dalamnya terdapat potensi pemberdayaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tambang," ungkapnya.
Kebanyakan orang, kata Didik, beranggapan bahwa tambang itu hanya mengakibatkan gangguan bagi masyarakat saja. "Jadi kita ingin mengubah hal tersebut. Apalagi, program-program yang akan dijalankan saat ini sebagian besar didominasi oleh usulan masyarakat. Tetapi penetapan program, dan pengelolaan dana, masih dikelola oleh perusahaan, serta atas dasar persetujuan Bupati," demikian kata Didik. (win)
|