Sungai Jembayan Tercemar, Ribuan Ikan Keramba Mati
Para petani keramba di sungai Jembayan mengangkat ikan yang mati didalam keramba mereka Photo: Bayu
|
KutaiKartanegara.com - 22/11/2013 12:02 WITA
Ribuan ikan di sungai Jembayan, termasuk yang berada didalam keramba milik warga RT 2 desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), ditemukan dalam keadaan mati sejak Selasa (19/11) lalu.
Penyebab kematian ribuan ikan ini diduga akibat tercemarnya sungai Jembayan. Namun masih belum diketahui pasti penyebab utama pencemaran anak sungai Mahakam ini, apakah karena limbah sawit atau tambang batubara.
Para petani keramba pun hanya bisa pasrah setelah menemukan ribuan ikan yang mereka budidayakan telah mati.
Jumli (48), salah seorang pemilik keramba, mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Pasalnya, semua ikan didalam 76 keramba miliknya mati semua, baik itu ikan mas maupun ikan nila. "Semua mati, tidak ada yang tersisa," imbuhnya.
Sebelum ditemukan mati, lanjut Jumli, ikan-ikan di dalam kerambanya sempat terlihat mabuk dan muncul ke permukaan air seperti hendak mengambil udara. "Tak berapa lama, ikan-ikan itu akhirnya mati," ujarnya.
Ditambahkannya, kondisi seperti itu terjadi sekitar 4 hari lalu ketika air sungai Jembayan mulai berubah warna menjadi hitam bercampur lumpur.
"Bukan saya saja yang mengalami kerugian. Pemilik keramba lain yang tempatnya lebih jauh dari tempat saya juga bernasib sama. Semua ikan di keramba mereka juga mati," terangnya.
Ketika ditanya apa kira-kira penyebab pencemaran air di sungai Jembayan, Jumli mengaku mendapat kabar ada penyemprotan di perkebunan kelapa sawit yang berada di Desa Jonggon atau Sentuk sehingga menyebabkan air sungai tercemar. Namun, warga tak berani memastikan kebenaran kabar tersebut. Mereka pun hanya melaporkan kasus kematian ikan di sungai Jembayan kepada pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar.
"Ketika mereka (DKP Kukar-red) datang ke desa Jembayan, mereka malah bilang kalau ikan ini mati karena lumpur. Tapi menurut saya salah, karena kalau hanya lumpur, ikan ini masih kuat dan bisa cepat diselamatkan. Tapi ini nggak, langsung mati," cetusnya.
Para petani keramba pun berharap agar Pemkab Kukar dapat mengatasi permasalahan pencemaran sungai Jembayan ini agar mata pencaharian mereka sebagai petani keramba dapat kembali normal. (win)
|