Distribusi Daging Kurban di Masjid Agung Berjalan Lancar dan Tertib Distribusi daging kurban di Masjid Agung Sultan Sulaiman mendapat pengamanan dari personel Polsek dan Koramil Tenggarong Photo: Agri
drh Gunawan dari Disnakeswan Kukar ikut terlibat dalam pemeriksaan dan pemotongan daging kurban Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 16/10/2013 19:53 WITA
Pendistribusian daging kurban di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, tadi siang berjalan tertib dan lancar. Pihak panitia kurban mendistribusikan daging berdasarkan kupon yang telah dibagikan kepada warga yang berhak menerimanya.
"Kami menyebarkan 1.000 lembar kupon untuk warga di sekitar Masjid Agung. Kupon juga dibagikan kepada warga lain yang berhak menerimanya," kata Ketua Panitia Kurban Masjid Agung Sultan Sulaiman, H Juremi.
Menurut Juremi, pihaknya melakukan pemotongan hewan kurban pada hari kedua Idul Adha. Secara keseluruhan, lanjutnya, ada 26 hewan kurban yang diterima panitia kurban Masjid Agung, terdiri dari 19 ekor sapi dan 7 ekor kambing.
"Kemarin hanya ada 18 ekor sapi. Namun di hari kedua, ada warga yang mengantar 1 ekor sapi. Jadi total ada 19 ekor sapi yang kita terima. Pemotongan hewan kurban kita laksanakan sejak pukul 07.30 WITA, Sedangkan distribusi daging kurban dilakukan mulai pukul 11.00 hingga 14.00 WITA," jelasnya.
Ditambahkan Juremi, pendistribusian daging kurban di Masjid Agung berjalan tertib dan lancar. Apalagi penditribusian daging ini juga diawasi pihak keamanan dari Polsek Tenggarong dan Koramil Tenggarong.
Warga yang telah memiliki kupon secara bergantian menukarkannya dengan 1 kantong plastik berisi daging kurban. Setiap kantong plastik tersebut terdiri dari 500 gram daging dan 500 gram tulangan maupun hati dan limpa.
Pemotongan daging kurban juga mendapat pengawasan dari tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kutai Kartanegara (Kukar) yang memeriksa organ-organ dalam hewan kurban apakah layak dikonsumsi atau tidak.
"Kami memeriksa organ-organ dalam seperti hati, limpa atau paru dari hewan kurban yang baru disembelih. Jika ditemukan ada cacing pita atau rusak, tidak akan kami bagikan karena tidak aman untuk dikonsumsi," jelas drh Gunawan Nanang dari Disnakeswan Kukar. (win)
|