Mahasiswa Kukar dan Makassar Adakan Seminar Nasional Pertambangan
Seminar Nasional Pertambangan garapan Ikatan Mahasiswa Pertambangan Kukar dan UVRI Makassar yang menampilkan 8 pemateri Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 04/10/2005 16:20 WITA
Ikatan Mahasiswa Pertambangan (IMP) Kutai Kartanegara (Kukar) bekerjasama dengan Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar menggelar Seminar Nasional Pertambangan dengan tema Optimalisasi Pengolahan dan Pengembangan Sumber Daya Mineral Dalam Paradigma Otonomi Daerah, Sabtu (01/10) lalu, di Ruang Serba Guna, Kantor Bupati Kukar, Tenggarong.
Seminar sehari yang dibuka oleh Assisten II Pemkab Kukar Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr H Adji Raden M Haryanto Bachroel SE MM ini diikuti para mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Unikarta Tenggarong dan UVRI Makassar, manajemen perusahaan tambang batubara yang beroperasi di Kaltim, anggota Komisi III DPRD Kukar, pejabat dari instansi terkait, serta pemerhati pertambangan umum lainnya.
Menurut Ketua Panitia, Ridlan MA, seminar nasional pertambangan ini mengetengahkan 8 materi makalah yang semuanya berkaitan dengan masalah usaha dan kebijakan pertambangan batubara di Indonesia dan Kaltim pada khususnya.
Ridlan MA yang juga menjabat sebagai Ketua Umum IMP Kukar menambahkan, ke 8 materi makalah itu dibawakan masing-masing oleh Direktur Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan pada Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen ESDM RI, Dr Ir A Djumarna Wirakesumah dengan makalah berjudul Rancangan UU Pertambangan dan Batubara.
Manajer Community Relation PT Kitadin, Triharjono, tengah menjelaskan materi makalahnya dihadapan peserta Seminar Nasional Pertambangan Photo: Joe | | |
Kemudian perwakilan dari Indonesian Mining Asosiation (IMA) dengan tema Penguasaan Bahan Galian Dalam Perspektif Otda. Kemudian dari Aliansi Tambang Nusantara (Antara) bertema Kaitan Antara Kebijakan Pertambangan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup Untuk Pemanfaatan Sumber Daya Mineral.
Sedang dari perusahaan tambang Batubara adalah dari PT Kitadin dan PT Banpu dengan tema Eksistensi Industri Pertambangan Dalam Rangka Percepatan Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat.
Sementara instansi di lingkungan Pemkab Kukar yang menyampaikan makalahnya adalah Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Kehutanan, Bapeldalda dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kukar. Kata Ridlan MA.
Sementara Assisten II Pemkab Kukar Haryanto Bachroel mendukung diadakannya seminar dalam upaya mencari solusi terbaik dalam menentukan kebijakan dalam menata usaha pertambang di daerah. Dengan penataan yang baik dan benar, selain memberikan informasi yang tepat juga membentuk persepsi yang sama dari stakeholder pertambangan di Kukar dan Kaltim pada umumnya.
Diakuinya, perkembangan pertambangan batubara di Kukar cukup marak dengan ditemukannya deposit batubara di beberapa wilayah kecamatan. "Saking bersemangatnya para investor melakukan penambangan, ada diantaranya yang ilegal," ujarnya.
Haryanto Bachroel yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertambangan ini menambahkan, ke depan masalah tambang batubara akan ditata ulang agar memberikan hasil bagi pendapatan daerah sekaligus mengantisipasi kerusakan lingkungan. (joe)
|