Semarak Pembukaan Erau Adat Pelas Benua & IFAF 2013 Para pejabat dan Putra Mahkota Kesultanan Kutai menyalakan brong menandai pembukaan Erau Adat Pelas Benua dan International Folklore & Art Festival 2013 Photo: Agri
Salah satu penampilan pendukung tari massal Eroh Begenjoh Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 01/07/2013 05:47 WITA
Upacara pembukaan Erau Adat Pelas Benua dan International Folklore & Art Festival (EIFAF) 2013 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, berlangsung meriah, Minggu (30/06) kemarin.
Meski sempat diguyur hujan gerimis, namun ribuan warga Tenggarong tetap antusias mendatangi Stadion Rondong Demang untuk menyaksikan sejumlah atraksi pada pembukaan EIFAF 2013.
Selain diwarnai dengan parade delegasi kesenian mancanegara termasuk tuan rumah Indonesia, pembukaan EIFAF 2013 dimeriahkan pula dengan suguhan tarian sakral Keraton Kutai serta sajian tari massal Eroh Begenjoh yang melibatkan 400 penari.
Tak hanya itu, atraksi terjun payung dari 10 prajurit Kopassus ikut menyemarakkan pembukaan EIFAF. Hadirnya prajurit Kopassus tersebut merupakan bagian dari kegiatan Karya Bhakti TNI yang akan dipusatkan di kota Tenggarong pekan ini.
Pembukaan EIFAF 2013 sendiri dilakukan Dirjen Pemasaran Pariwisata Esti Reko Astuti dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Aksi delegasi Taiwan saat berparade di depan tribun kehormatan Stadion Rondong Demang Photo: Agri | | |
Dikatakan Esti, Erau yang dilaksanakan saban tahun kini semakin baik dan berkembang. Hal tersebut terlihat dengan digandengnya CIOFF (International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts) yang mampu mendatangkan delegasi kesenian dari 8 negara, seperti Ada 8 negara yang berpartisipasi Taiwan, Thailand, Yunani, Perancis, Republik Ceko, Belgia, Mesir dan Korea Selatan.
"Dengan ikut sertanya negara luar menambah daya tarik wisata dan sekaligus mempromosikan destinasi wisata Kukar, Kaltim dan tentunya Indonesia," paparnya.
Menurut Esti, saat ini pihak Kemenparekraf RI mendorong Kukar sebagai media promosi wisata dengan mengandalkan potensi keindahan alam dan wisata sejarah Kutai. "Peninggalan sejarah dan budaya Kukar sangat potensial sebagai daya tarik pariwisata di Kaltim dan Indonesia," ungkapnya.
Esti pun berharap agar kegiatan pengembangan pariwisata di Kukar dapat didukung dengan fasilitas dan sarana pendukung yang lebih baik lagi. Karena menurutnya, Erau merupakan salah satu bagian dari pencitraan pariwisata antara pusat dan daerah. "Semoga Erau ini semakin dapat dikenal di dunia dan berdampak pada
peningkatan kunjungan wisata," harapnya.
Upacara pembukaan EIFAF 2013 ditandai pula dengan penyalaan 7 buah Brong atau obor besar oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf RI Esti Reko Astuti, Gubernur Kaltim H Awang Faroek, Bupati Kukar Rita Widyasari, Ketua Sementara DPRD Kaltim H Syahrun, Pangdam IV/Mulawarman Mayjen Dicky Wainal Usman, Kapolda Kaltim Brigjen Pol Dicky Atotoy dan Putera Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Surya Adiningrat. (win)
|