Gereja Pantekosta Muara Badak Diresmikan
Bangunan baru Gereja dan Gedung Pastori milik jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Muara Badak Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 28/09/2005 14:45 WITA
Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Drs H Samsuri Aspar MM meresmikan bangunan Gereja dan Gedung Pastori milik Jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Filadelfia di Kecamatan Muara Badak, Selasa (27/09) kemarin.
Peresmian gereja Filadelfia GPdI Muara Badak yang berada di Dusun Sidodadi, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, ditandai pembukaan selubung papan nama dan pengguntingan pita di pintu masuk gereja oleh wakil Bupati Samsuri Aspar.
Ketua Pembangunan Gereja Filadelfia GPdI Muara Badak Henkie Rompas mengatakan, gereja jemaat GPdI Muara Badak ini dibangun setelah gereja yang lama musnah dilalap api pada tahun 1998 lalu. Sedang pembangunan gereja dan gedung pastori pengganti ini dikerjakan selama 7,4 tahun.
Wabup Samsuri Aspar bersama Ketua Umum GPdI Pusat memencet tombol peresmian bangunan gereja bagi jemaat GPdI Muara Badak Photo: Humas Kukar/Agus | | |
Untuk bangunan gedung gereja berukuran seluas 8 x 20 meter dengan balkon seluas 20 meter persegi. Sedang gedung pastoral berukuran 8 x 22 dengan 2 lantai. "Kedua bangunan yang berada di atas tanah 70x60 meter ini menghabiskan dana sebesar Rp 750 juta lebih," ujar Henkie Rompas.
Menurut Henkie, dengan diresmikannya proyek ini bukan berarti selesai pula perjuangan jemaat GPdI Filadelfia Muara Badak. "Akan tetapi kami harus berjuang untuk mengisi beberapa fasilitas bangunan dan peribadatan seperti ruang Kaabah Tuhan untuk Petobat baru dan pagar serta halaman parkir," tambahnya. Untuk itu, lanjut Henkie, pihaknya masih membutuhkan dana untuk melengkapinya yaitu sekitar Rp 104 juta agar bangunan gereja tersebut benar-benar sempurna.
Sementara Wabup Kukar Drs H Samsuri Aspar MM mengatakan, jemaat GPdI di Muara Badak adalah bagian dari struktur masyarakat Kukar. Pemkab Kukar tidak membedakan dan juga tidak mengistimewakan etnis dan agama tertentu, yang penting mampu berbuat yang terbaik bagi kemajuan daerah ini.
Samsuri Aspar juga meminta umat beragama dapat menjaga kerukunan antar sesama umat beragama lainnya. Ini penting dilakukan katanya, karena melalui kerukunan sesama umat akan menciptakan kedamaian di daerah. "Karena untuk melaksanakan program Gerbang Dayaku Tahap II dibutuhkan kedamaian dalam semua aspek kehidupan," demikian katanya. (joe)
|