Peringatan 66 Tahun Peristiwa Merah Putih di Sanga-Sanga Peringatan Peristiwa Merah Putih ke-66 di Sanga-Sanga diawali dengan upacara pengibaran bendera Photo: Dok. Humas Kukar
Danrem 091/ASN Brigjen TNI Gadang Pambuni menyampaikan amanat tertulis Gubernur Kaltim pada upacara peringatan Peristiwa Merah Putih di Sanga-Sanga, Minggu (27/01) pagi Photo: Dok. Humas Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 28/01/2013 14:39 WITA
Peristiwa heroik di Sanga-Sanga pada 27 Januari 1947 silam atau yang dikenal sebagai Peristiwa Merah Putih diperingati dalam sebuah upacara parade yang digelar di lapangan Gelora Pantai, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (27/01) pagi.
Upacara yang berlangsung khidmat ini dipimpin Danrem 091/ASN Brigjen TNI Gadang Pambuni selaku inspektur upacara mewakili Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak.
Gubernur Kaltim dalam amanat tertulis yang dibacakan Gadang Pambuni mengatakan, masyarakat hendaknya mengisi kemrdekaan dengan semangat perjuangan para pahlawan dalam berkarya.
Menurut Gubernur, peringatan Peristiwa Merah Putih di Sanga-Sanga digelar untuk mengenang kembali jasa para pendahulu baik para pejuang maupun warga Sanga-Sanga yang telah berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan.
"Perjuangan tersebut patut dikenang sebagai teladan untuk memajukan daerah melalui pembangunan, khususnya Sanga-Sanga dan Kaltim pada umumnya," ujarnya.
Gubernur melalui Danrem 091/ASN juga mengajak semua pihak untuk terus memacu semangat dalam membangun. Menurutnya, tahun ini adalah momen pningkatan kinerja dan prestasi, masyarakat Kaltim hendaknya memiliki nilai lebih dalam kinerja.
Upacara peringatan Peristiwa Merah Putih ke-66 diikuti pelajar, personil TNI, Polri, PNS hingga karyawan perusahaan yang beroperasi di Sanga-Sanga Photo: Dok. Humas Kukar
Bupati Rita Widyasari menaburkan bunga di pusara para pahlawan yang gugur dalam peristiwa pertempuran di Sanga-Sanga 66 tahun silam Photo: Dok. Humas Kukar | | |
Upacara peringatan Peristiwa Perjuangan Merah Putih ke-66 kemarin pagi dihadiri pula oleh Bupati Kukar Rita Widyasari berserta pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Kukar, para veteran, OKP, perusahaan, hingga pelajar di Sanga-Sanga.
Usai upacara parade di lapangan Gelora Pantai, rangkaian acara peringatan Peristiwa Merah Putih ke-66 dilanjutkan dengan upacara ziarah di TMP Wadah Batuah.
Sementara Bupati Rita Widyasari berharap agar Peristiwa Merah Putih bukan hanya sekedar diperingati, akan tetapi bagaimana kita menghayatinya.
"Saya setuju kata-kata memperingati itu lebih kepada menghayati, bukan hanya sekedar peringatan saja," ujarnya saat ditemui usai mengikuti upacara.
Oleh karena itu, Rita mengajak semua pihak untuk menghayati perjuangan tersebut, bagaimana semangat pejuang bersama warga mengusir penjajah.
Lebih lanjut menurutnya, saat ini sebenarnya peperangan masih tetap berlanjut, yaitu memerangi kebodohan dan kemiskinan, memerangi rasa malas serta korupsi.
"Jadi saya berpesan kepada pemuda untuk menjadi pelopor dalam berjuang untuk daerah sendiri mulai dari lingkungannya masing-masing, karena pemuda cikal bakal penerus bangsa," imbaunya.
Rita juga mengimbau agar pemuda harus mempunyai jiwa kepahlawanan, yaitu rela berkorban, menolong tanpa pamrih, termasuk membangun kemanandirian tidak bergantung pada pemerintah untuk terus berkarya membangun daerah. (her)
|