Hutama Karya Jelaskan Perihal Ambruknya Pylon Jembatan Kartanegara
Pihak PT Hutama Karya tetap bertanggungjawab untuk mengangkat pylon dan kabel jembatan yang ambruk Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 27/11/2012 15:36 WITA
Pihak PT Hutama Karya memberikan penjelasan kepada Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) terkait ambruknya pylon Jembatan Kartanegara pada Minggu (25/11) lalu.
Di hadapan Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf, Senin (26/11) kemarin, PT Hutama Karya melalui Technical Advisor Idwan Suhendra mengatakan bahwa sejak Jum'at (23/11) lalu telah dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap pylon pada dudukannya.
Selain itu juga dilakukan evaluasi terhadap pylon di kedua sisi hingga kabel-kabelnya. Kemudian pada hari Minggu dilakukan pergeseran pada pylon arah Tenggarong Seberang. "Seharusnya pergerakan maksimal 5 cm, namun pergerakannya mencapai 15 cm. Hal itu diluar prediksi yang kami perkirakan," ujar Idwan.
Menurut Idwan, robohnya pylon jembatan sendiri telah diprediksi sebagai resiko yang terjadi dalam seluruh perencanaan pekerjaan tersebut. "Karena hanya ada dua kemungkinan, yakni berhasil atau gagal," jelasnya.
Dikatakan Idwan, ada 3 rencana dalam proses perebahan pylon. Rencana A adalah menggeser posisi pylon hingga ke perancah. Kemudian Rencana B melakukan penyesuaian posisi pylon pada meja perancah, dan Rencana C menurunkan pylon. "Jatuhnya pylon terjadi saat dilakukan Rencana B," katanya.
Idwan berjanji untuk pekerjaan pembersihan diperkirakan akhir Desember telah selesai. Menurut Idwan, pihaknya masih melakukan pengamanan terhadap pylon agar tidak masuk ke sungai lebih dalam.
Sementara Wabup Ghufron Yusuf meminta kepada PT Hutama Karya untuk secepatnya melakukan pembersihan terhadap puing-puing pylon. "Kalau bisa pembersihan puing-puing pylon dilakukan secepatnya, jangan sampai lama-lama," kata Ghufron.
Ghufron juga meminta kepada Dinas Bina Marga & Sumber Daya Air Kukar agar nanti melakukan serah terima puing-puing pylon kepada Badan Pengelola Keuangan & Aset Daerah setelah proses pemotongan pylon selesai sambil menunggu proses lelang agar secepatnya diinventarisir calon-calon pembelinya. "Mudah-mudahan sebelum puing-puing pylon diangkut ke tempat penyimpanan, sudah kita dapatkan pembelinya," demikian kata Ghufron. (mar/win)
|