Mengenang 1 Tahun Tragedi Jembatan Kartanegara Para anggota Mitra Mania ikut menaburkan bunga ke sungai Mahakam untuk mengenang 5 rekan mereka yang menjadi korban runtuhnya Jembatan Kartanegara pada tahun lalu Photo: Agri
Sumarni didampingi putranya yang masih balita diberi kesempatan untuk menabur bunga pertama kali Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 26/11/2012 20:11 WITA
Hari ini, tepat satu tahun lalu, sebuah tragedi memilukan terjadi di ibukota Kabupaten Kartanegara (Kukar), Tenggarong. Jembatan Kartanegara yang menjadi kebanggaan masyarakat Tenggarong runtuh hanya dalam hitungan detik sekitar pukul 16.20 WITA.
Sebanyak 24 orang ditemukan tewas dalam tragedi ini. Bahkan 12 orang masih hilang dan belum ditemukan hingga sekarang. Sementara korban luka mencapai 39 orang.
Untuk mengenang 1 tahun tragedi runtuhnya Jembatan Kartanegara, puluhan anak muda dari berbagai kelompok tadi sore melakukan tabur bunga ke sungai Mahakam di dekat reruntuhan jembatan.
Anggota ADWINDO Kukar dengan penuh khidmat mendoakan para korban runtuhnya Jembatan Kartanegara, termasuk untuk mendiang M Fairuz, finalis Duta Wisata Kukar 2008 Photo: Agri | | |
Mereka terdiri dari para alumni Teruna Dara Kukar yang tergabung dalam Asosiasi Duta Wisata Indonesia (ADWINDO) Kukar, kelompok suporter Mitra Mania, komunitas Orang Indonesia (OI) Balada Orang Pedalaman (BOP) Tenggarong, serta beberapa personil grup musik The Pantjaran Nafsoe dan Kapital.
Kegiatan mengenang 1 tahun tragedi Jembatan Kartanegara tadi sore digelar secara spontan oleh para anak muda kota Tenggarong. Vokalis The Pantjaran Nafsoe, Nala Arung, yang berada di lokasi didaulat untuk memimpin kegiatan tersebut.
"Kita berada disini untuk mengenang mereka yang menjadi korban musibah runtuhnya Jembatan Kartanegara. Mari kita doakan mereka agar mendapat tempat yang layak di sisiNya," kata Nala Arung.
Suasana terasa semakin haru ketika Nala Arung membacakan sebuah puisi sedih ciptaannya sendiri. Beberapa di antara mereka yang hadir ikut larut dalam kesedihan dan menitikkan air mata.
Seminan muda Tenggarong, Nala Arung, membacakan puisi sebelum pelaksanaan tabur bunga Photo: Agri | | |
Salah satunya adalah Sumarni (25), istri dari mendiang Samsul bin Sahri yang menjadi korban tragedi tersebut. Usai pembacaan puisi oleh Nala Arung, Sumarni diberi kesempatan terlebih dahulu untuk menabur bunga ke sungai Mahakam. Fadil (3), buah hati Sumarni yang kini menjadi seorang anak yatim ikut menabur bunga.
"Anak saya masih sering mencari ayahnya. Jadi saya sering bawa dia ke tepian Mahakam setiap sore," ujar Sumarni yang kini bekerja sebagai THL di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kukar.
Sementara dikatakan Sekretaris Mitra Mania, Nur Hidayat, kelompok suporter Mitra Mania merasa sangat kehilangan dengan 5 rekan mereka yang menjadi korban tragedi Jembatan Kartanegara.
"Almarhum Samsul bin Sahri juga adalah anggota Mitra Mania. Selain itu ada M Fairuz, Agus, Robiansyah dan Kaisar Roni Saputra yang turut menjadi korban," jelas pria yang akrab disapa Dayat ini.
Dayat berharap agar musibah runtuhnya Jembatan Kartanegara ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. "Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi di Kukar," demikian katanya. (win)
|